Rilis Jet Tempur Terbaru, Inggris Ramaikan Konstelasi Indo-Pasifik?

0

Farnborough, Teritorial.Com – Telah lama menarik diri dari keterlibatan politik internasional sejak keikutsertaannya dalam koalisi pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO di perang Afganistan dan Irak dalam kampanye perang global melawan terorisme, kini Inggris kembali menunjukan taringnya terutama di dunia militer.

Ditopang dengan industri pertahanan dalam negeri yang tidak kalah canggih dengan teknologi yang dimiliki AS dan Rusia. Negeri berjuluk The Lion tersebut baru-baru ini merilis model jet tempur baru bernama Tempest untuk menyaingi program jet tempur Jerman dan Prancis.

Untuk pertamakalinya model atau prototype awal dipamerkan dalam acara Farnborough Airshow, Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson menjelaskan dana sebesar USD2,7 miliar telah dikucurkan untuk program itu hingga 2025 dan Inggris akan mencari mitra internasional untuk menyediakan pendanaan tambahan.

Pesawat itu akan dikembangkan dan dibuat oleh perusahaan pertahanan terbesar Inggris BAE Systems Plc bersama perusahaan pembuat mesin Inggris Rolls-Royce Holdings Plc, perusahaan pertahanan Italia Leonardo dan perusahaan rudal Eropa MBDA.

Model baru itu diperkirakan menggantikan jet tempur Eurofighter Typhoon dan dapat diterbangkan dengan satu pilot atau dioperasikan sebagai drone. Rilis model pesawat baru itu dilakukan sebelum kunjungan para panglima militer asing dan para eksekutif industri di BAE. Jerman dan Prancis telah mengerjakan jet tempur baru dengan program yang dipimpin Airbus Prancis, sebagai bagian konsorsium Eurofighter dan Dassault Aviation SA yang membuat Rafale.

Para eksekutif industri menyatakan dua program itu dapat digabungkan, saat Inggris dan Uni Eropa (UE) membahas keluarnya Inggris dari UE dalam sembilan bulan. Kegagalan menyatukan program itu berisiko semakin memecah pasar pertahanan Eropa. Meski demikian, keputusan itu tergantung pada para pemimpin pemerintahan. “Jika para politisi memutuskan berbeda, kami akan beradaptasi, tapi dalam pendapat saya itu akan buruk bagi Eropa,” kata kepala pertahanan Airbus Dirk Hoke pada kantor berita Reuters.

Bukan tanpa alasan tentunya melihat proyeksi pertahanan Inggris yang belakangan ini mulai kembali mengambil perannya sebagai negara Eropa yang juga pernah berkuasa atas dunia sejak berlangsungnya era perang dunia.  Terkait hal tersebut sejumlah analis Auatralia menyatakan bahwa negara ratu Elzabeth tersebut kembali memperkuat proyeksi kekuatan maritim dengan menyasar pada sejumlah geografis terutama Pasifik Barat.

Itu bararti bahwa Inggris akan menjadi penantang baru bagi China untuk bertarung dalam dinamika politik internasional di kawasan tersebut, yang mana sebelumnya didominasi oleh persaingan strategis AS-China. Melihat peluang strategis dibalik diskursus Indo-Pasifik, tentu wilayah geografis tersebut juga akan menjadi ajang unjuk kebolehan angkatan bersenjata Inggris yang sebelumnya sempat disegani dunia selama era perang dunia ke-II, hingga menutup akhir dari sejarah panjang perang dingin. (SON)

Share.

Comments are closed.