Jeddah, Teritorial.Com – Mengetahui ancaman yang masuk ke daerah wilayah pertahanan udara, satuan khusus pasukan pertahanan udara Arab Saudi berhasil menembak jatuh dua rudal balistik pemberontak Houthi Yaman yang menuju Jeddah dan Makkah pada hari Senin. Kedua misil balistik ditembak jatuh di dekat Taif, sekitar 50 kilometer dari Makkah.
Diperkirakan bahwa rudal tersebut sengaja ditembakan ke arah Mekkah, “Pasukan memantau sasaran udara yang terbang di atas daerah terlarang di Jeddah dan provinsi Taif, dan ditangani sebagaimana mestinya,” kata juru bicara Koalisi Arab Turki Al-Maliki, seperti dikutip Al-Arabiya, Selasa (21/5/2019).
Sehubungan dengan serangan itu, pemerintah Yaman mengatakan bahwa mereka sangat mengutuk upaya Houthi untuk menargetkan Makkah. Pemerintah Yaman menegaskan serangan terhadap situs suci umat Islam adalah “tindakan teroris”. Meski kedua rudal balistik ditembak jatuh saat berada di dekat Taif, namun menurut laporan Al-Arabiya, puing-puing rudal tersebut mendarat di Wadi Jalil, sebuah desa Makkah.
Upaya milisi Houthi untuk menargetkan kota suci Makkah ini merupakan yang kedua. Sebelumnya pada bulan Maret, milisi Houthi Yaman memperingatkan bahwa mereka dapat melancarkan serangan terhadap ibu kota Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. “Kami memiliki foto udara dan koordinat lusinan markas, fasilitas, dan pangkalan militer musuh,” kata juru bicara milisi Houthi, Yahya Saree, dalam komentar yang dilansir Al-Masirah.
Pemberontak Houthi Yaman
Houthi atau Hutsi adalah kelompok pemberontak yang berpaham Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah 12 imam. Sama seperti Syiah di Indonesia dan induknya Iran. Kelompok ini didirikan oleh Husein bin Badruddin al-Houthi di wilayah utara Yaman, tepatnya di wilayah Sha’dah. Awalnya mereka berpaham Syiah Zaidiyah, kemudian menjalin hubungan dengan Hizbullah Libanon, mereka pun berubah menjadi Syiah 12 imam yang ekstrim. Mengenai latar belakang kelompok ini sudah dijelaskan di artikel “Separatis Houthi dan Revolusi Syiah di Yaman”.
Ideologi Pemberontak Houthi, sama sepertinya Syiah di Indonesia, Iran, Libanon, Irak, Bahrain, dan mayoritas Syiah yang ada di dunia, pemberontak Houthi pun berideologi Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah 12 Imam. Di antara ideologi gerakan ekstrim ini adalah: Ideologi imamah, yaitu bentuk ideologi yang berkeyakinan bahwa kepemimpinan tidak sah kecuali dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Membangkang kepada pemerintah dan menyiapkan diri untuk berhadapan dengan pemerintah.