Teritorial.com – Pasca satu-satunya kapal induk milik Rusia, Admiral Kuznetsov, mengalami kecelakaan yang cukup parah musim gugur lalu di sebuah gelanggang kapal, akhirnya, Rusia berencana membangun kapal induk nuklir pertamanya.
Dilansir dari Business Insider, berdasarkan sumber yang tidak dapat disebutkan namanya di industri pembuatan kapal, kapal induk tersebut akan memiliki unit energi nuklir dan bobot sekitar 70.000 (metrik ton).
Kapal induk nuklir milik Rusia ini akan lebih besar dibandingkan dengan kapal induk sebelumnya, meskipun tidak sebesar milik Amerika Serikat (AS).
AS sendiri memiliki 11 kapal induk bertenaga nuklir digudang senjatanya. Sementara itu Cina memiliki dua kapal induk konvensional yang menyerupai Kuznetsov dan saat ini dikabarkan sedang membangun kapal induknya yang ketiga sekaligus yang terbesar diantara dua lainnya.
Pada tahun-tahun terakhir perang dingin, sebenarnya Uni Soviet mulai bekerja pada kapal induk bertenaga nuklir yang dikenal sebagai Ulyanovsk. Namun semenjak runtuhnya Uni Soviet, proyek tersebut dibatalkan dan lambung parsial kapal dibongkar.
Hingga akhirnya, pada musim panas lalu, media Rusia melaporkan bahwa Angkatan Laur Rusia mulai mengembangkan sistem propulsi nuklir untuk kapal induk generasi berikutnya. Pengembangan pada kapal induk baru akan dimulai pada tahun 2023, dan dapat dikirim ke armada pada akhir 2030-an.
Dibuatnya kapal induk bertenaga nuklir ini diharapkan dapat memberikan peningkatan kemampuan militer Moskow. Namun untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah hal yang mudah, karena militer Rusia telah berjuang untuk menemukan pendanaan pada proyek-proyek pertahanan besar lainnya.
Rusia harus memangkas produksi untuk tank tempur utama T-14 Armata dan pesawat tempur siluman generasi kelima Su-47. Rusia dilaporkan juga tidak mampu membeli rudal jelajah bertenaga nuklir baru yang menghancurkan.