Jakarta, Teritorial.Com – Sektor Seni Memberikan Kontribusi sebesar $ 763,6 Miliar untuk Perekonomian AS – Data Baru Menunjukkan, lebih dari yang diberikan oleh bidang Pertanian atau Transportasi. Sektor Seni dan Budaya berkontribusi lebih dari $ 763,6 Miliar bagi perkenomian Amerika pada tahun 2015 – lebih dari sektor pertanian, transportasi, ataupun sektor pergudangan, berdasarkan data baru Pemerintah AS yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi (BEA) dan Pendanaan Nasional untuk Seni (NEA).
Sektor Seni menghasilkan 4,2% dari keseluruhan PDB AS dengan sekitar 4,9 juta orang Amerika bekerja pada sektor ini pada tahun 2015, tahun terakhir data ini tersedia. Secara kolektif, menurut temuan, mereka yang bekerja di sektor seni menghasilkan lebih dari $ 370 miliar.
Berdasarkan laporan, sektor ini tumbuh dengan rata-rata 2,6% setiap tahunnya diantara tahun 2012 dan 2015, hanya melampaui 2,4% pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Diantara tahun 2014 dan 2015, sektor ini tumbuh pada tingkat 4,9% setelah disesuaikan dengan inflasi.
“Data menegaskan bahwa sektor seni memainkan peran yang berarti dalam kehidupan sehari-hari kita, termasuk melalui pekerjaan yang kita miliki, produk yang kita beli, dan pengalaman yang kita bagi,” ungkap ketua NEA, Jaen Chu
Analisis dampak ekonomi muncul ketika NEA menghadapi pemotongan yang parah dibawah anggaran yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump, dan satu tahun setelah lembaga tersebut menghindari ancaman dari penghapusan total oleh pemerintahannya.
Bagi para pendukung industri, temuan tersebut menggarisbawahi peran penting dari seni dalam ekonomi Amerika. “Peneliti A.S (BEA) memperjelas hal tersebut, jika Anda peduli terhadap pekerjaan, ekonomi dan infrastruktur, Anda perlu peduli terhadap seni.” Ungkap Robert L. Lynch, Presiden dan CEO dari Americans for the Arts, dalam pernyataannya melalui email. “Investasi yang strategis dalam organisasi seni dan budaya kami bukanlah tambahan, hal tersebut merupakan jalan menuju kemakmuran”
“Yang hebat mengenai laporan pemerintah ini adalah adanya pengakuan formal bagi sektor seni dan budaya sebagai sebuah industri oleh para ekonom pemerintah AS. Jadi, seperti pariwisata yang diperlakukan sama seperti industri nyata, begitu pula dengan seni,” ungkap Margy Wlater, seorang rekan senior di grup penelitian Topos Partnership, dalam pernyataannya melalui email.
“Laporan tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa sektor budaya sama pentingnya dengan sebelumnya”, ungkap Tom Finkelpearl, komisioner untuk Departemen Hubungan Kebudayaan kota New York , dalam pernyataannya yang dikirim melalui email.
“Dampak ekonomi dari budaya merupakan salah satu bagian penting dari pendapat dalam mendukung pendanaan bagi sektor seni, disamping manfaat yang dibawa bagi individu dan juga komunitas kami,” dia menjelaskan. Sektor kreatif kota New York memperkejakan sekitar 295.755 orang –terhitung dari 7% dari semua pekerjaan yang ada di kota – pada tahun 2013, berdasarkan laporan Center for an Urban Future.
Analisis nasional yang baru menunjukkan bahwa sektor seni mengalami surplus perdagangan sebesar $21 miliar pada tahun 2015, yang berarti bahwa AS mengekspor produk dan jasa budaya lebih besar dibandingkan yang diimpornya. Industri film dan televisi menghasilkan sebagian besar dari angka itu, dengan $17,9 miliar dalam ekspor. Temuan keseluruhan mengejutkan mengingat kekhawatiran Gedung putih mengenai defisit perdangan A.S, dengan Presiden Trump yang memerintahkan tarif baru dan kontroversial pada impor baja dan alumunium pada hari Kamis.
Data pada tahun 2015 memasukkan perincian pernegara bagian untuk pertama kalinya. New York dan California, secara mengejutkan, menemui dampak ekonomi terbesar dari seni, sektor ini menambahkan sekitar $114,1 miliar dan $174,6 miliar untuk masing-masing ekonomi kedua negara bagian tersebut. Tetapi, dampak ekonomi dari seni tersebar luas di seluruh negara bagian : di Utah, sektor seni dan budaya, pekerjaan tumbuh sekitar 5% diantara 2014 dan 2015, melampaui California (4,2%) dan pertumbuhan sedikit dari New York (0,4%) selama periode yang sama. Georgia menemui lonjakan tenaga kerja terbesar pada sektor ini, sebesar 5,5% diantara tahun 2014 dan 2015.
Temuan lainnya yang mengejutkan dari perincian setiap negara memasukkan industri manufaktur musik Indiana yang semarak, pentingnya industri film bagi ekonomi Louisiana, dan di Colorado, sektor seni dan budaya berkontribusi lebih banyak daripada PDB negara bagian dibanding sektor pertambangan dan trasnportasi, yang menghasilkan sebesar %13,7 miliar pada tahun 2015.
Akan tetapi, dampak ekonomi terbesar secara nasional berasal dari hal yang terduga : penyiaran, yang menghasilkan sebesar $127 miliar dalam kegiatan ekonomi; diikuti oleh industri gambar bergerak, yang menyumbang sebesar %99 miliar, dan penerbitan non-digital dengan %77 miliar dari kegiatan ekonomi. “Perdagangan ritel yang terkait dengan seni” – yang mencakup segal sesuatu dari galeri seni hingga toko buku – menghasilkan sebesar $51 miliar pada tahun 2015. Tetapi, perdagangan retail yang terkait dengan seni memperkerjakan sebanyak 767.0090 orang untuk “menyediakan barang-barang serta jasa seni dan budaya”, menjadikan hal tersebut sebagai industri terbesar kedua yang memperkerjakan pekerja dalam sektor seni dan budaya.
Seniman, penulis, dan artis yang independen secara kolektif berkontribusi sebesar $22 miliar pada perekonomian A.S pada tahun 2015, angka tersebut menunjukkan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 2,8% antara tahun 2012 dan 2015. Industri tersebut memperkerjakan sebanyak 144.000 orang pada tahun 2015. Museum menghasilkan sebesar $5,3 miliar dalam kegaitan ekonomi, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,8%.
Berdasarkan data, pemerintah (federal, negara bagian, dan lokal) juga menyediakan dukungan dana sebesar $101,5 miliar untuk sektor ini, terutama dalam pendanaan pendidikan seni visual dan pertunjukkan. “Kontribusi terbesar pemerintah untuk produksi seni dan budaya adalah dalam layanan pendidikan, komoditas yang menggambarkan pendidikan seni visual dan pertunjukkan di sekolah dasar dan menengah umum, serta di perguruan tinggi,” yang tercatat dalam laporan. Temuan ini menyoroti bahwa pendanaan pemerintah untuk seni telah jauh melampaui anggaran saat ini dari NEA sebesar $149 miliar.
Meskipun data yang tidak akan diragukan lagi memberikan poin penting bahwa seni bisa mempertahankan NEA dari pemotongan, terdapat bukti bahwa public sendiri tidak menanggapi analisis ekonomi dengan cara yang serupa. Penelitian pada tahun 2010 yang dilakukan oleh organisasi peneliain Topos, menembukan bahwa public kerap kali skeptic terhadap klaim yang berhubungan dengan dampak sektor seni terhadap ekonomi, dimana mereka tidak melihat sendiri secara langsung.
”Sementara itu, data ekonomi mengenai seni bisa berguna para pembuat kebijakan terpilih, tidak ada bukti bahwa hal tersebut persuasif bagi masyarakat secara umum,” ungkap Waller. Alih-alih memandang sektor seni dan budaya sebagai komoditas ekonomi, dia berpendapat bahwa hal tersebut seharusnya dipikirkan dan diadvokasikan sebagai barang publik yang menguntungkan setiap orang melalui sebuah efek riak- melampaui mereka yang pergi ke acara-acara budaya atau secara langsung bergantung kepada sektor tersebut untuk sebuah pekerjaan. (YAS)