Gaza, Teritorial.com – Pesawat-pesawat Israel membombardir beberapa lokasi di Gaza setelah pasukan keamanannya menyerang jamaah di Masjid Al-Aqsa, Rabu (5/4/2023).
Sasaran serangan pesawat-pesawat Israel itu adalah beberapa lokasi militer di sebelah barat kota dan dekat kamp pengungsi Nuseirat di pusat Jalur Gaza.
Serangan Israel didahului oleh empat rudal yang ditembakkan pada Rabu pagi dari Gaza sebagai respons atas serangan di Al-Aqsa.
“Saksi mata mengatakan tank Israel juga menembaki posisi Hamas di sepanjang perbatasan selatan Jalur Gaza,” menurut kantor berita Reuters seperti dikutip Aljazeera. Tidak ada korban dilaporkan akibat serangan itu.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengeboman terbaru Israel adalah upaya yang gagal untuk mencegah Gaza melanjutkan dukungannya untuk rakyat di Yerusalem dan Tepi Barat.
Hazem memuji perlawanan gagah berani warga Palestina, termasuk yang berada di Jalur Gaza. “Mereka akan terus menggunakan hak kami untuk mendukung Masjid Al-Aqsa yang suci,” kata Hazem.
Ketegangan di Al-Aqsa selama bulan Ramadhan di masa lalu telah mengakibatkan konflik mematikan antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza, terakhir pada tahun 2021.
“Selama penggerebekan masjid semalam, 12 warga Palestina terluka oleh peluru berujung karet dan pemukulan oleh polisi Israel,” menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Pasukan Israel juga mencegah petugas medis mencapai kompleks masjid.
“Video yang diambil oleh warga Palestina selama penggerebekan menggambarkan polisi Israel memukuli jamaah dengan pentungan dan senapan,” berdasarkan informasi di lapangan. Dalam satu video, seorang wanita terdengar berteriak, “Ya Tuhan, ya Tuhan.”
Pemimpin Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhala, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa rakyat Palestina harus mempersiapkan diri untuk konfrontasi yang tak terhindarkan dalam beberapa hari mendatang.
Kepolisian Israel saat ini dipimpin oleh garis keras ultranasionalis sayap kanan Itamar Ben-Gvir, seorang provokator yang secara terbuka anti-Palestina dalam retorika dan tindakan.
“Mediasi Mesir dan internasional yang kuat sedang dilakukan untuk meredakan situasi,” kata Youmna ElSayed dari Al Jazeera dari Gaza.
Liga Arab akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas serangan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang menyebabkan sedikitnya 12 warga Palestina terluka.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia bekerja untuk “mempertahankan status quo” di situs suci.
Pertemuan Liga Arab diminta oleh pejabat Yordania, Mesir dan Palestina karena ketegangan tinggi di Yerusalem, sejak polisi Israel menyerang jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa semalam, dalam bulan suci Ramadhan.