RIYADH, Teritorial.Com – Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam Festival Janadriyah Ke- 33 di Riyadh, Arab Saudi, yang dibuka kemarin.
Ini kali pertama Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam festival budaya dan warisan sejarah yang dibuka Raja Salman itu. Menurut Utusan Khusus Pre siden untuk Negara Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Alwi Shihab, ke terlibatan Indonesia dalam acara ini merupakan bukti adanya dialog antarperadaban.
“Inilah bentuk nyata dialogue between civilizations, hiwar bain al-hadharat dan bukan clash of civilizations ,” kata Alwi di Riyadh, Arab Saudi, kemarin. Dalam festival yang akan ber langsung selama 21 hari itu Indonesia akan menunjukkan kekayaan budayanya.
“Indonesia akan pamerkan kehebatan dan kekayaan budaya dan peradaban Nusantara di sebuah paviliun Indonesia seluas 2.500 meter,” kata Alwi. Alwi menegaskan, Indonesia akan tampil di festival ini dengan membawa semangat Bhinneka Tunggal Ika dan persatuan dalam keberagaman untuk memperkuat moderasi dan perdamaian global.
Mitra Strategis Arab Saudi
Sebelum itu Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali po – sisi Indonesia sebagai mitra pen ting dan strategis dalam me wujudkan visi 2030. Karena itu dalam acara puncak festival besar dua tahunan Janadriyah, Indonesia ditetapkan sebagai tamu kehormatan.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menegaskan posisi tamu kehormatan adalah komitmen serius Kerajaan Arab Saudi menjadikan Indonesia sebagai mitra paling strategis. “Hubungan kedua negara sudah terjalin sangat baik selama puluhan tahun.
Kita ingin hu bungan ini lebih erat dan meningkat lagi ke depan,” ujar Menlu Adel saat menerima de le gasi Indonesia di Kantor Kementerian Luar Negeri di Riyadh. Selain mengundang para pejabat penting setingkat men teri, pimpinan dan anggota DPR/ MPR melalui Kedutaan Be sar Indo nesia di Riyadh, Pemerintah Arab Saudi juga me ngun dang khu sus 21 tokoh ber bagai latar belakang untuk menyaksikan lang sung puncak Festi val Janadriyah yang dibu ka Raja Salman.
Janadriyah adalah festival seni dan budaya rakyat Arab Saudi terbesar yang dihadiri tamu kehormatan dari sejumlah negara sahabat. Festival yang berlangsung sejak 1985 itu menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen Arab Saudi membangun kebersamaan dengan negara sahabat.
“Bagi kami, Indonesia adalah sahabat sekaligus saudara. Begitu banyak kesamaan dan kesepahaman antarkedua negara,” kata Menlu lulusan Georgetown University Texas itu. Banyak acara menarik yang disajikan di Festival Janadriyah.
Di antaranya lomba balap unta, balap kuda, opera, syair Arab, serta pasar tradisional. Tamu-tamu penting yang hadir di antaranya Turki, Rusia, Korea Selatan, India, Mesir, China, Pakistan, dan Indonesia. Dari Indonesia yang memas ti kan hadir adalah Mendikbud Muhadjir Effendy, Men kom info Rudiantara, Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar dan Ahmad Basarah, serta sejumlah anggota DPR, ulama, aka de mi si, tokoh masyarakat, dan jur nalis.
Ketua rombongan undang an khusus Kementerian Media Arab Saudi Letjen (Pur) Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan Janadriyah adalah bentuk people to people diplomacy yang sangat baik untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
“Hubungan Indonesia-Arab Saudi bu kan sekadar kerja sama antar negara, tapi lebih dari itu, hubungan dua saudara dekat,” ujar mantan Wakil Menteri Pertahanan itu. Budaya Arab, kata Sjafrie, sejak lama sudah dikenal di Indonesia. Bahkan sampai ke kam – pung-kampung di pelosok Indo – nesia.
“Bagaimana tidak kenal Arab, setiap tahun ada 200.000 jamaah Indonesia ke Mekkah untuk menunaikan haji. Kemudian sepanjang ta hun orang Indonesia berduyun-duyun melaksanakan ibadah umrah,” tambah Sjafrie. Jadi, kata Sjafrie, wajar jika hubungan kedua bangsa sudah masuk dalam lubuk hati ma singmasing dalam satu ikatan persaudaraan yang sangat erat.