London, Teritorial.com – Bekas mata-mata Russia, Sergei Skripal dan anaknya Yulia Skripal , yang secara mendadak sakit misterius diduga diracun dengan thallium. Loga m berat yang langka yang secara tradisional dipakai untuk meracuni tikus. Logam ini idak berwarna, tidak berbau dan tak mempunyai rasa.
Skripal , (66), dan anaknya, Yulia berusia (33) tahun ditemukan tidak sadar pada sebuah bangku di Salisbury, Inggris, Minggu malam (7/3/2018). Keduanya sekarang dirawat secara intensif di rumah sakit.
Dugaan sementara Yulia dibunuh karena berkomentar ‘nyeleneh’ di Facebook terhadap Presiden Russia Vladimir Putin. Pada Senin (7/3/2018), Putin menyampaikan pidato di Dinas Keamanan Federal dan mengucapkan selamat kepada sejumlah perwira yang berhasil mendeteksi para pembelot di luar negeri.
Upaya pembunuhan di atas mirip dengan yang dilakukan terhadap mantan mata-mata Russia lainnya, Alexander Litvinenko, yang diracun di Inggris dengan isotop radio aktif pada 2006. Litvinenko tewas tiga minggu setelah minum teh.
Pengkhianatan Skripal yang ‘digarap intelijen Inggris’ ketika mengunjungi Malta dan Spanyol, memporak porandakan jaringan intelijen Russia terutama di Eropa dan Inggris. Ia memberi lusinan nama-nama agen Russia kepada ‘handler’nya.
Menlu Inggris Boris Johnson mengancam negaranya tidak akan ikut Piala Dunia di Moskow, bila akhirnya terbukti Russia terlibat dalam aksi percobaan pembunuhan Skripal dan anak perempuannya. (SAF)