Surat Kabel Ungkap, AS Bantu Gerakan Papua

0

Washington, D.C.,Teritorial.com – Sesaat setelah meredamnya suhu politik di Papua, dimana aparat kemanan gabungan TNI Polri berhasil membebaskan 1300 warga yang disandera oleh kelompok kriminal saparatis bersenjata (KKSB).

Washington D.C., Sebuah dokumen Amerika Serikat (AS), menyebut pada pertengahan 1960 silam, warga Papua pernah meminta bantuan AS untuk mendukung rencana mereka melawan tentara Indonesia. Gerakan Papua merdeka itu meminta bantuan uang dan senjata.

Dokumen yang dibuka itu merupakan satu di antara ribuan kabel surat antara Departemen Luar Negeri AS dan Kedubes AS di Jakarta pada saat itu. Dokumen telah di buka satu per satu awal tahun ini. Sebanyak 37 boks telegram surat menyurat itu tersimpan rapih di National Archives and Records Administration di Maryland.

Terkait dengan awal perijinan PT Freeport Indonesia, dokumen tersebut juga mengungkap bagaimana awal mula Amerika mendapat izin mengkesploitasi tanah Papua yang kaya akan tembaga dan emas.

Dilansir dari Kantor Berita AP, pemimpin Papua Markus Kaisiepo pada saat itu mengadu pada pejabat senior Amerika tentang penderitaan yang dihadapi warga Papua di bawah kekuasaan Indonesia. “Papua bertekad memiliki kemerdekaan namun tak ada sumber pendanaan atau senjata untuk bangkit melawan penindasan Indonesia,” kata Kaisiepo yang tercatat dalam buku ‘Eloquence and Intensity of Markus Kaisiepo’ yang kini tersimpan di Departemen Luar Negeri sejak 1966 silam.

Kaisiepo pun meminta AS membantu Papua untuk merebut kemerdekaan dengan memberikan pinjaman uang dan senjata secara diam-diam, namun niatannya ditolak. Langkah yang sama juga dilakukan Pemimpin Papua lainnya Nicolaas Jouwe yang mengunjungi kedutaan besar As dan Autralia pada 1965 lalu.

Dokumen tersebut dapat  memberikan bukti mengenai keterlibatan AS yang sudah sejak lama memberikan dukungan kepada gerakan saparatisme di Indonesia, khususnya di wilayah Papua.

Pihak AS disinyalir dengan sengaja memanfaatkan kemarahan serta penderitaan warga Papua yang baru saja merasakan kemerdekaan setelah berakhirnya masa penjajahan Belanda. (SON)

Share.

Comments are closed.