Singapura, Teritorial.com – Menindak lanjuti perkembangan lingkungan strategis di kawasan, Asia Tenggara saat ini tengah mengusung bentuk kerja sama enam negara di ASEAN guna membendung ancaman non-tradisional seperti terorisme radikalisme hingga berbagai bentuk tindak kekerasan lainnya.
Disebutkan enam negara ASEAN tersebut yakni, Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand, Malaysia dan FIlipina. Diwakili oleh Menteri Pertahanan (Menhan) masing-masing negara, mereka sepakat deklarasikan joint statement mengenai kerja sama “our eyes”.
Berdasarkan surat elektronik kepada teritorial.com, Perlu diketahui bahwa lingkungan strategis Asia Tenggara yang tentunya terpengaruh juga dengan keadaan geopolitik dunia secara global menempati salah satu sebagai pusat arus perdagangan dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian dunia.
Tentunya hal tersebut juga berdampak pada sistem serta mekanisme pengamanan, pengawasan serta pananganan terhadap berbagai bentuk ancaman dan tantangan sebagaimana yang telah ditimbulkan dari ulah kelompok terroirsme, radikalisme, yang terus mencoba merekrut simpatisan dari kalangan publik hingga ide-ide atau gagasan radikal yang mereka sebarkan.
“Berangkat dari permasalahan tersebut, komitmen yang disepakati adalah untuk menjaga stabilitas keamanan terutama di level kawasan. Disamping itu dari komintmen tersebut nantinya akan mengarah kepada peiningkatan kesejahteraan penuduk di masing-masing negara di ASEAN”, Ungkap ke enam Menhan tersebut.
Dalam inisiatif pertemuan kali ini yakni sub-regional initiative juga merupakan kelanjutan dari beberapa bentuk kerjasama pertahanan dan keamanan antar sesama negara ASEAN, sebagaimana contoh sebelumnya Indonesia telah terlebih dahulu dengan Malaysia dan Filipina dalam forum Trilateral Cooperative Arangegement (TCA).
Bersama menangani berbagai bentuk ancaman terhadap keamanan di domain maritim yang hingga saat ini tetap terus meningkatkan kerja sama melalui pelaksanaan strategic information exchange.
Point Utama Joint Statement
“Atas dasar tersebutlah kami dari menteri pertahanan mewakili enam negara merevisi strategic information exchange, yang sebelumnya digunakan dalam TCA kini dikembangkan menjadi Our Eyes”, ungakap mereka secara bersamaan.
Dalam Joins Statement kaitannya dalam hal ini ada tiga point utama yang disampaikan oleh enam menteri pertahanan
1, Kami sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama dalam hal perluasan strategic information exchange, terutama terkait informasi mengenai pergerakan kelompok-kelompok terroris yang tetap eksis sampai hari ini. Meningkatkan berbagai bentuk jaringan komunikasi yang nantinya akan memfasilitasi ke enam negara secara keseluruhan terkait pertukaran informasi strategis.
2, Kami akan terus melakukan evaluasi dan mencoba berbagai bentuk cara yang efektif dalam membangun mekanisme yang tepat efisien dan Fleksibel terhadap penanganan ancaman dan tantangan sebagaimana yang diperlihatkan oleh kelompok-kelompok terroris, radikalis hingga berbagai bentuk aliran gerakan extrimis yang terus menyebarluaskan ideologi terror kepada masyarakat publik.
3, Kami akan terus mencoba berbagai bentuk kemungkinan guna meningkatkan kolaborasi dengan berbagai elemen dan pihak-pihak yang bertanggungjawab. Dalam memenuhi perwujudan ide dan gagasan dari pencapaian yang dihasilkan dalam joint statement yang telah diberlakukan dan disetujui oleh seluruh pihak, kami akan tetap terus menjaga konsistensi sebagai bentuk tanggungjawab bersama. (SON/JUL)
