JAKARTA, Teritorial.com – Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) Reynhard Sinaga menjadi perbincangan banyak orang. Alih-alih membicarakan soal prestasinya, pria lulusan Universitas Indonesia jurusan arsitektur ini dipenjara seumur hidup oleh pengadilan Manchester, Inggris pada Senin 6 Januari 2019. Dirinya divonis karena telah memperkosa 48 orang dalam 159 kasus pemerkosaan.
Kelakuan bejat Reynhard ini dilakukan di apartemen yang ia sewa di Montana House, dekat pusat kota Manchester. Modus yang ia lakukan ialah dengan membawa korbannya ke tempat tinggalnya, setelah itu ia beri minuman alkohol yang telah dicampur dengan obat bius. Kemudian, setelah korban tak sadarkan diri Reynhard pun langsung melakukan aksi bejatnya tersebut.
Dilansir dari BBC, Reynhard telah memperkosa korbannya sebanyak 190 orang dalam penyidikan kepolisian. Namun, saat dipersidangan ia “hanya” terbukti memperkosa 48 korban. Dari keseluruhan korban pemerkosaan yang dilakukan oleh Reynhard adalah seorang pria berusia 17-40 tahun.
Selama melakukan aksi bejatnya tersebut, Reynhard selalu merekamnya dengan kamera ponselnya. Setelah diselidiki oleh kepolisian ada total ratusan jam durasi menit video aksi dari pria 36 tahun tersebut. Bahkan, ditemukan pula beberapa ponsel milik korbannya yang ia simpan sebagai bentuk “prestasi”.
Aksi yang dilakukan oleh Reynhard sendiri dimulai dari 2011 hinga Juni 2017. Korban yang disasar sendiri adalah anak-anak muda yang mabuk dan enggan pulang pada malam dini hari. Reynhard pun menawarkan untuk tidur sejenak di apartemennya.
Reynhard Sinaga memang telah sudah tinggal selama 12 tahun di Inggris untuk menempuh studinya. Dirinya datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007 saat berusia 24 tahun. Selama tinggal di Inggris, Reynhard memang dikenal teman-temanya sebagai sosok yang suka masuk ke klub malam, bahkan ia juga kerap bergonta-ganti pasangannya.
Gaya hidup Reynhard yang tinggi di Inggris berkat bantuan dari kedua orang tuanya. Reynhard memang berasal dari keluarga kaya yang tinggal di Depok, Jawa Barat. Orangtuanya sendiri merupakan pengusaha sawit dan juga property.
Reynhard menempuh studi di Universitas Manchester pada Agustus 2007 untuk gelar MA di bidang Sosiologi. Kemudian, pada Agustus 2012, ia sempat kuliah di Universitas Leeds untuk gelar PhD mengambil ilmu Geografi.
Pria kelahiran Jambi ini juga sempat menyerahkan tesisnya berjudul Sexuality and Everyday Transnationalism among South Asian Gay and Bisexual men in Manchester. Tesis itu diajukan pada Agustus 2016, tapi ia dinyatakan gagal dan harus mengulang kembali.