Semarang, Teritorial.com – Desa Wisata Lerep adalah Desa Berdaya PLN UIP2B Jawa, Madura, dan Bali yang terletak di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Dalam pengembangan desa wisata tersebut, PLN memberikan bantuan pengembangan desa wisata untuk menunjang kegiatan ekonomi, pendidikan dan lingkungan.
Dalam aspek pendidikan PLN memberikan bantuan pengembangan wahana edukasi kelistrikan dan edukasi pertanian. Dalam aspek lingkungan, PLN memberikan bantuan kolam ternak lele serta mini greenhouse yang nantinya akan dikelola Kelompok Wanita Tani Desa Lerep.
Selain itu, untuk pengembangan UMK, PLN memberikan bantuan wahana kolam keceh, kolam terapi ikan, kamar mandi, ruang bilas, ruang sekretariat, pendopo serta tambah daya listrik.
Ketua Pokdarwis Rukun Sentosa Desa Lerep, Daniel Bayu Anggara mengatakan fasilitas tambahan tersebut diharapkan bisa mendorong UMKM yang ada di Desa Lerep.
Di area Deswita Lerep sendiri yang dikelola oleh Pokdarwis Rukun Sentosa memiliki luas kurang lebih satu hektar, dimana terdapat beberapa fasilitas umum dan juga sarana untuk wisata edukasi pertanian.
“Edukasi pertanian yang menjadi unggulan ada tanam singkong sampai cabut dan olah. Kemudian ada pengolahan bunga telang, kopi, jeruk, dan sebagainya,” jelasnya.
Sejak pembukaan dan peresmian fasilitas tambahan joglo dan tempat pengembangan UMKM, fasilitas tersebut sudah mulai digunakan untuk berkegiatan para pengunjung. Namun khusus kolam renang masih dalam tahap pemeliharaan.
“Ini kurang lebih dalam seminggu kedepan akan kita buka untuk umum kolam renangnya,” katanya.
Kepala Desa Lerep, Sumaryadi menambahkan Desa Lerep sendiri merupakan pusat edukasi dan wisata yang lengkap sehingga pihak pemerintah desa terus menggenjot kelompok sadar wisata untuk bekerjasama dengan semua stakeholder yang ada.
“Kita juga sudah diakui oleh Menteri Pariwisata sebagai desa wisata berkelanjutan. Karena kita sudah sustainable di empat bidang, yakni bidang pengelolaan, lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi,” terangnya.
Sementara itu, Manager PLN UP2B Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, Santo Kardono mengungkapkan pihaknya memilih desa wisata berdasarkan beberapa kriteria salah satunya terkait tiga pilar.
“Kemudian ada konsep empowerment, yakni desa wisata bisa diharapkan menjadi role model optimasi potensi berbasis sustainable development goal. Dimana goal akhirnya adalah pengembangan yang berkelanjutan, ” katanya.
Santo menambahkan dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan seluruh warga Desa Lerep dapat ikut menjaga aset PLN dan melaporkan apabila ada gangguan serta penyalahgunaan melalui PLN Mobile.
General Manager PLN UIP2B Jawa, Madura, dan Bali, Munawwar Furqan menyatakan bahwa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Desa Berdaya ini diharapkan dapat menciptakan kawasan desa tangguh dengan meningkatkan potensi desa.
“Kami sangat senang dengan antusiasme para kelompok sadar wisata dan warga desa setempat dalam pembangunan desa ini. Hal tersebut merupakan salah satu hal mengapa bantuan program TJSL Desa Berdaya diberikan kepada Desa Wisata Lerep. Kami harap kedepan, dengan program desa berdaya ini bisa menciptakan kawasan desa tangguh dengan meningkatkan potensi yang dimiliki oleh desa,” ungkap Munawwar.