Dorong Pengembangan Desa Wisata dan Homestay Berbasis Teknologi, Kemenpar Jalin Kerjasama dengan APKASI dan Bukalapak

0

Jakarta, Teritorial.Com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan perusahaan Bukalapak untuk mendorong percepatan pengembangan desa wisata dan homestay berbasis teknologi.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Pedesaan dan Perkotaan Kemenpar, Vitria Ariani menjelaskan bahwa pertumbuhan desa-desa dapat turut membantu pariwisata daerah. “Karena sebenarnya pertumbuhan desa-desa itulah yang menjadikan Indonesia negara yang kuat, tanpa melupakan kearifan desa,” kata Vitri seperti dilansir rilis Kemenpar, Senin (7/7).

Vitria beranggapan bahwa menunjukkan keunikan suatu daerah menjadi hal yang penting, sehingga APKASI diharapkan memiliki komitmen yang kuat membangun pariwisata daerah.

Ketua Umum APKASI Abdullah Azwar Anas mengatakan langkah sinergi dengan Kemenpar menjadi bagian dari strategi APKASI dalam mengembangkan kemajuan seni budaya daerah. Selain itu, pihaknya juga berkomitmen dalam mendukung berbagai program untuk pengembangan sektor pariwisata daerah.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pihaknya akan mendorong cross border tourism atau wisata daerah perbatasan, terutama daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Saat ini pemerintah memang tengah menargetkan sekitar 2.000 desa wisata lintas batas. Pemerintah bekerja sama dengan APKASI akan menunjuk wilayah-wilayah yang akan dijadikan sebagai percontohan desa wisata guna melancarkan program pengembangan desa wisata tersebut.

Azwar menjelaskan APKASI akan menetapkan sejumlah daerah prioritas untuk percepatan sebagai kawasan wisata lintas batas ini. Sejauh ini, pihaknya dan Kemenpar telah memilih Atambua NTT sebagai wilayah prioritas percepatan pengembangan cross border tourism dan role model bagi daerah lainnya agar daerah-daerah yang lain juga terinspirasi dan mengikuti langkah ini.

Selanjutnya Azwar juga menyoroti pentingnya memiliki inovasi dan kerja sama di bidang pariwisata dengan perusahaan teknologi seperti startup digital. Ia menyarankan agar homestay juga harus diintegrasikan dengan platform online seperti yang dipraktikkan di Banyuwangi. Azwar menyatakan saat ini pihaknya tengah mengembangkan homestay model tersebut dan tercatat sudah ada 400 homestay yang telah terdaftar online.

Achmad Zaky selaku CEO Bukalapak juga menyambut positif pengembangan desa wisata yang berplatform online.  “Kalau semua kabupaten didaftarkan ke dalam platform online maka akan ada lompatan baru. Karena sekarang era kolaborasi yang sebenarnya justru bisa membantu percepatan agar produk-produk daerah bisa go online,” ujar Zaky.

Zaky mengatakan pihaknya juga turut berkomitmen mendorong pertumbuhan sektor wisata dan turut membantu usaha-usaha kecil di Indonesia yang dapat menembus pasar luar negeri, khususnya lintas Asia Tenggara.

Share.

Comments are closed.