Makassar,, Teritorial.Com – Dari sekian banyak destinasi wisata di Tanah Air, Makassar menjadi salah satu yang layak dikunjungi. Di ibu kota Sulawesi Selatan ini, wisatawan bisa mengunjungi sejumlah destinasi dengan segala sejarah dan keunikannya.
Objek-objek wisata di wilayah ini kebanyakan merupakan sisasisa peninggalan zaman dulu. Misalnya saja museum, benteng pertahanan, dan makammakam raja sebelum zaman kemerdekaan. Makam Sultan Hasanuddin yang berada di Katangka, Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, termasuk yang paling padat dikunjungi wisatawan untuk berziarah kubur.
”Awal mula adanya makam ini diperkirakan tahun 1600- an–1700-an, karena yang terakhir dimakamkan di sini itu tahun 1700-an. Jadi, perkiraan tempat ini ada mulai tahun 1600–1700,” jelasnya. Selain makam Sultan Hasanuddin, ada makam ayah Sultan Hasanuddin, yaitu Sultan Malikussaid.
Kemudian, ada juga makam kakek Sultan Hasanuddin yaitu Sultan Alaudin, Raja Gowa ke-14. Sultan Alaudin juga salah satu Raja Gowa yang pertama masuk Islam. ”Ada juga paman dari Sultan Alaudin yaitu Sultan Abdullah Awwalul Islam. Jadi, Sultan Alaudin dan Abdullah itu yang pertama masuk Islam,” ujar Sahrul beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, terdapat tiga makam putra Sultan Hasanuddin, yakni Sultan Amir Hamzah (Raja Gowa ke-17), Sultan Ali (Raja Gowa ke-18), Sultan Abdul Jalil (Raja Gowa ke- 19), serta Raja Gowa ke-11 yakni Taji Barani Daeng Marompa Karaeng Data’ Tu Nibatta. Hal menarik lagi yang bisa kita lihat, hampir semua makam memiliki bangunan unik.
Makam-makam terlihat seperti bangunan timbunan batu. Menurut Sahrul, model makam seperti ini termasuk kategori punden berundak. Uniknya lagi, makam berbentuk punden berundak ini di bagian bawahnya membentuk semacam lorong yang ternyata memiliki filosofi tersendiri.
Menurut Sahrul, lorong tersebut dibuat karena mereka adalah seorang raja, sehingga kita harus tetap merunduk ketika berziarah. Selain mengunjungi makam Sultan Hasanuddin, sejumlah destinasi wisata lain di Makassar dan sekitarnya, di antaranya Museum Karaeng Pattingalloang, makam Pangeran Diponegoro, Fort Rotterdam.
Dari objek-objek wisata ini, jejak-jejak kejayaan budaya masa lalu diperlihatkan melalui sejumlah peninggalan mulai bangunan, alat/ perkakas sehari-hari, hingga aneka senjata yang digunakan saat masa penjajahan hingga sebelum masa kemerdekaan.
Bahkan, Makassar juga bisa berperan besar turut menyumbang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bagi Indonesia. ”Banyak sekali potensi wisata budaya dan sejarah seperti Makam Hasanuddin, Benteng Somba Opu, makam Pangeran Diponegoro, dan Fort Rotterdam. (SON)