Banjarnegara, Teritorial.Com – Dieng Culture Festival 2019 tengah mendapat perhatian yang sangat masif dari masyarakat. Hal tersebut terbukti dari ludesnya tiket terusan dan penginapan jauh hari sebelum acara akbar tersebut digelar pada 2-4 Agustus 2019 mendatang.
Tidak hanya tiket yang sudah ludes terjual, ratusan rumah warga di Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara juga sudah habis dipesan. Tercatat sudah ada 250 rumah warga yang dipesan untuk acara tersebut. Rumah-rumah warga yang tidak difungsikan sebagai homestay kini pun difungsikan sebagai penginapan dadakan. Bahkan, pemesanan sudah merambah hingga ke desa-desa tetangga seperti Dieng Wetan, Dukuh, Banteng, hingga Kepakisan.
Menyadari antusiasme yang tinggi dari masyarakat, panitia Dieng Culture Festival 2019 akan menyiapkan camping ground atau kapling perkemahan bagi para pengunjung yang belum mendapatkan penginapan selama acara tahunan ini berlangsung.
Camping ground yang disediakan oleh panitia akan berlokasi di kompleks Candi Arjuna dan dapat menampung sekitar 1.000 pengunjung. Terdapat pilihan sewa bagi para pengunjung yakni pengunjung dapat menyewa hanya kaplingnya saja atau menyewa kapling sekaligus tendanya.
“Kita antisipasi dengan camping ground, ada kita sediakan space antara sekitar 500 sampai 1.000 orang,” ucap Koordinator Lapangan Dieng Culture Festival 2019, Khoerul Anam, seperti dikutip dalam laman Liputan6.com
Khoerul mengakui hingga saat ini pihaknya belum melakukan rapat khusus panitia yang membahas perihal pengadaan tenda dan kapling. Namun, ia memperkirakan harga sewa tenda berkut kaplingnya berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp350 ribu untuk tiga hari.
Selanjutnya dijelaskan bahwa camping ground ini juga merupakan paket ekonomis untuk menghemat biaya penginapan para pengunjung selama acara akbar tahunan ini. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk penginapan yang dapat mencapai Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000 per kamar untuk tiga hari, maka perkiraan harga yang ditawarkan oleh pihak panitia untuk camping ground memang jauh lebih murah.
Dalam penyelenggarannya tahun ini, akan terdapat hal yang spesial dalam acara Dieng Culture Festival 2019. Hal spesial tersebut adalah kemungkinan munculnya embun es. Namun, embun es yang tercipta dari suhu beku tersebut juga dapat menjadi masalah bagi pengunjung yang tidak terbiasa dengan suhu dingin.
Mengantisipasi hal tersebut, Ketua Pokdarwis Pandawa, Alif Fauzi mengatakan panitia telah menyiapakan anglo yakni penghangat tradisional bagi para pengunjung. Selain itu, panitia juga menyediakan drum bekas yang akan diisi dengan kayu bakar. Drum bekas rencananya akan disebar secara merata di camping ground, di sebelah kompleks Candi Arjuna Dieng.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, terdapat pengunjung yang tidak siap dengan persiapan mereka dan terserang dengan hipotermia. dimana keadaan tubuh tidak bisa mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat, maka Arief menghimbau kepada para pengunjung untuk membawa sejumlah perlengkapan.
Arief menyarankan agar para pengujung yang akan mengikuti acara akbar ini dapat membekali diri mereka dengan baju hangat, jaket, kaus kaki, syal, sarung tangan, tutup kepala, hingga sleeping bag atau kantung tidur karena suhu udara di dalam tenda tidak akan sehangat kamar penginapan.
Tidak hanya itu, Arief juga menegaskan bahwa para pengunjung harus memastikan kondisi mereka benar-benar fit untuk mengikuti Dieng Culture Festival 2019. Pasalnya suhu minus yang terjadi pada juni ini kemungkinan akan masih berlangsung pada periode Juli hingga September.
“Terutama kondisi fisik harus fit. Karena disini nanti tiga hari dan banyak kegiatan, “ ujar Arief