TERITORIAL.COM, JAKARTA — Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, pada Kamis (20/11/2025) meresmikan prasasti Candi Bentar sekaligus menghadiri perayaan Hari Suci Galungan.
Ia juga menyatakan makna mendalam Candi Bentar di Pura Siwa Stana Giri Ambon, yang melambangkan kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama di seluruh Maluku. Kehadiran
Lewerissa dalam acara keagamaan ini menyoroti komitmen kuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku untuk memelihara kehidupan sosial yang damai.
“Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen untuk terus mendorong kehidupan beragama yang rukun, damai, dan saling menghargai,” kata Hendrik Lewerissa di Ambon, pada Kamis.
Candi Bentar sebagai Simbol Kebersamaan
Selanjutnya, Lewerissa menjelaskan bahwa Candi Bentar berfungsi sebagai gerbang spiritual dan budaya bagi umat Hindu, namun secara esensial, mencerminkan kebersamaan seluruh masyarakat Maluku.
Ia menganggap pembangunan ini melampaui aspek fisik semata, karena membawa nilai-nilai sosial yang kuat sebagai perekat.
Oleh karena itu, Gubernur menyampaikan apresiasi atas keberagaman di Maluku yang terus terjaga melalui toleransi dan rasa saling menghargai.
Pemprov Perkuat Fondasi Kehidupan Beragama Melalui Candi Bentar
Selain itu, Pemprov Maluku memperkuat komitmennya untuk mewujudkan kehidupan beragama yang rukun dan harmonis.
Lewerissa menekankan bahwa pemerintah daerah tidak memandang perbedaan suku, agama, atau golongan. Dengan demikian, kerukunan menjadi modal dasar pembangunan.
Ia juga menambahkan bahwa harmoni sosial membuka peluang investasi dan memudahkan pencapaian cita-cita pembangunan Maluku yang lebih sejahtera.
Keadilan Universal dalam Hari Suci Galungan
Di sisi lain, Gubernur mengangkat nilai-nilai luhur Hari Suci Galungan yang mengajarkan kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (ketidakbenaran).
Menurutnya, prinsip ini relevan untuk seluruh warga Maluku. Nilai-nilai seperti kebenaran, keadilan, dan integritas membentuk prinsip kemanusiaan dan tanggung jawab moral yang harus dijunjung tinggi.
Maluku Menjadi Contoh Kerukunan Nasional
Sebagai penutup, Gubernur menyampaikan harapannya agar Maluku menjadi contoh teladan bagi provinsi lain dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman dan memperkuat etika sosial.
Lewerissan juga menghargai kontribusi PHDI (Pengurus Harian Dharma Hindu Indonesia) Maluku dalam upaya ini.
Melalui dukungan dari berbagai pihak, Ambon memperkuat kembali posisinya sebagai simbol nyata bahwa perbedaan mampu bersatu.

