Kultura

Gubernur Maluku Resmikan Candi Bentar, Tekankan Kerukunan Umat Beragama

Peresmian Candi Bentar di Pura Siwa Stana Giri Ambon, Rabu (19/11/2025). (Sumber: mediacenter.malukuprov.go.id)

TERITORIAL.COM, JAKARTA — Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, pada Kamis (20/11/2025) meresmikan prasasti Candi Bentar sekaligus menghadiri perayaan Hari Suci Galungan.

Ia juga menyatakan makna mendalam Candi Bentar di Pura Siwa Stana Giri Ambon, yang melambangkan kerukunan dan keharmonisan antarumat beragama di seluruh Maluku. Kehadiran 

Lewerissa dalam acara keagamaan ini menyoroti komitmen kuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku untuk memelihara kehidupan sosial yang damai.

“Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen untuk terus mendorong kehidupan beragama yang rukun, damai, dan saling menghargai,” kata Hendrik Lewerissa di Ambon, pada Kamis.

Candi Bentar sebagai Simbol Kebersamaan

Selanjutnya, Lewerissa menjelaskan bahwa Candi Bentar berfungsi sebagai gerbang spiritual dan budaya bagi umat Hindu, namun secara esensial, mencerminkan kebersamaan seluruh masyarakat Maluku. 

Ia menganggap pembangunan ini melampaui aspek fisik semata, karena membawa nilai-nilai sosial yang kuat sebagai perekat. 

Oleh karena itu, Gubernur menyampaikan apresiasi atas keberagaman di Maluku yang terus terjaga melalui toleransi dan rasa saling menghargai.

Pemprov Perkuat Fondasi Kehidupan Beragama Melalui Candi Bentar

Selain itu, Pemprov Maluku memperkuat komitmennya untuk mewujudkan kehidupan beragama yang rukun dan harmonis. 

Lewerissa menekankan bahwa pemerintah daerah tidak memandang perbedaan suku, agama, atau golongan. Dengan demikian, kerukunan menjadi modal dasar pembangunan. 

Ia juga menambahkan bahwa harmoni sosial membuka peluang investasi dan memudahkan pencapaian cita-cita pembangunan Maluku yang lebih sejahtera.

Keadilan Universal dalam Hari Suci Galungan

Di sisi lain, Gubernur mengangkat nilai-nilai luhur Hari Suci Galungan yang mengajarkan kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (ketidakbenaran). 

Menurutnya, prinsip ini relevan untuk seluruh warga Maluku. Nilai-nilai seperti kebenaran, keadilan, dan integritas membentuk prinsip kemanusiaan dan tanggung jawab moral yang harus dijunjung tinggi.

Maluku Menjadi Contoh Kerukunan Nasional

Sebagai penutup, Gubernur menyampaikan harapannya agar Maluku menjadi contoh teladan bagi provinsi lain dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman dan memperkuat etika sosial.

Lewerissan juga menghargai kontribusi PHDI (Pengurus Harian Dharma Hindu Indonesia) Maluku dalam upaya ini. 

Melalui dukungan dari berbagai pihak, Ambon memperkuat kembali posisinya sebagai simbol nyata bahwa perbedaan mampu bersatu.

kaylalayalia

About Author

You may also like

Kultura

Teori Denny JA tentang Agama di Era AI Mulai Diajarkan di Kampus

Jakarta, 15 Februari 2025 — Mulai semester genap tahun 2025, pemikiran Denny JA mengenai agama dan spiritualitas di era Artificial
Kultura

Teori Denny JA Melengkapi Sosiologi Agama

Jakarta, 16 Februari 2025 – Revolusi Artificial Intelligence (AI) telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita memahami dan beragama.