TERITORIAL.COM, JAKARTA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara (Malut) menjalin kerja sama strategis dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat pendidikan serta pengembangan sumber daya manusia yang berbasis kebudayaan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malut, Abubakar Abdullah menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan amanah langsung dari Gubernur Sherly Tjoanda.
Gubernur Sherly ingin sistem pendidikan daerah berpijak pada nilai budaya agar mampu melahirkan generasi yang kreatif dan berakar pada nilai lokal.
Menurut Abubakar, kunjungan ke ISI Surakarta bukan hanya untuk membangun kerja sama formal, tetapi juga untuk belajar bagaimana seni dan budaya dapat menjadi kekuatan pembangunan berkelanjutan.
“Kami ingin melihat bagaimana kebudayaan dapat menjadi motor kemajuan,” ujar Abubakar, pada Selasa (11/11).
Fokus Kerja Sama Maluku Utara dan ISI Surakarta
Kolaborasi ini menitikberatkan pada penguatan kapasitas guru dan siswa di bidang seni dan budaya. Selain itu, kedua pihak akan mengembangkan riset kebudayaan serta pembinaan talenta muda.
Dinas Pendidikan juga berencana merancang kurikulum lokal untuk jenjang SMA dan SMK, terutama di program vokasional seni dan budaya.
ISI Surakarta juga akan mendampingi proses penyusunan agar kurikulum lebih kontekstual dan relevan dengan karakter daerah.
“Anak-anak Maluku Utara harus mengenal budayanya sejak dini dan mampu mengembangkannya menjadi profesi masa depan,” tambah Abubakar.
Pertemuan Berlangsung di ISI
Pertemuan berlangsung di Kampus ISI Surakarta, serta dihadiri oleh Abubakar bersama Staf Ahli Gubernur, Monica Leni, yang mewakili Gubernur Sherly Tjoanda.
Rombongan Maluku Utara disambut langsung oleh Rektor ISI Surakarta, Dr. Bondet Wrahatnala, dan jajaran akademik.
Sebagai bentuk penghormatan, mahasiswa ISI menampilkan Tari Kembang dan Tari Jaga Soya-soya.
Suasana hangat tersebut menandai awal sinergi antara dunia pendidikan seni dan pemerintah daerah.
Apresiasi dari ISI Surakarta untuk Maluku Utara
Rektor ISI Surakarta, Dr. Bondet Wrahatnala, mengapresiasi langkah Pemprov Maluku Utara yang datang dengan visi kebudayaan yang kuat.
Ia menilai kolaborasi ini penting untuk membangun manusia yang cerdas sekaligus berakar pada nilai budaya.
“Seni dan budaya tetap relevan di tengah perubahan zaman. Kerja sama ini merupakan langkah besar untuk memajukan kebudayaan dan pendidikan, tidak hanya bagi Maluku Utara tetapi juga bagi Indonesia,” kata Bondet.
Budaya Sebagai Dasar Pembangunan Daerah
Staf Ahli Gubernur, Monica Leni, menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan visi Gubernur Sherly Tjoanda. Lebih lanjut, ia menilai budaya menjadi dasar pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Maluku Utara.
“Pembangunan daerah tidak cukup dengan infrastruktur fisik. Kita juga harus membangun manusia dan kebudayaan,” ujarnya.
Dukungan juga disampaikan oleh Direktur Pascasarjana ISI Surakarta, Eko Supriyanto, yang menilai potensi budaya Maluku Utara sangat besar dan perlu dikembangkan lebih jauh melalui pendidikan serta riset.
“ISI siap mendampingi dari program S1 hingga S3, termasuk bidang penelitian dan pengabdian masyarakat,” ungkap Eko.
Ke depan, kedua pihak akan menyusun langkah teknis dan menandatangani perjanjian resmi. Pemerintah Provinsi Maluku Utara menargetkan implementasi kerja sama ini pada tahun 2026.

