TERITORIAL.COM, JAKARTA – Kreator konten edukasi anak-anak, Ms Rachel, membuat gebrakan di red carpet acara Glamour Women of the Year Awards 2025 yang berlangsung di New York pada 4 November 2025. Penampilannya menarik perhatian publik karena gaun yang dikenakannya memiliki makna kemanusiaan yang kuat, hiasan bordir yang terbuat dari karya gambar anak-anak di Gaza.
Ms Rachel tampil mengenakan gaun daur ulang yang sederhana namun penuh makna. Bagian atasnya berwarna putih polos, dipadukan dengan rok hitam. Di atasnya terdapat kain luar yang dihiasi sulaman warna-warni dari gambar buatan anak-anak Gaza.
Melalui unggahan di instagram pribadinya @msracheltittles, ia menyampaikan bahwa gambar-gambar tersebut dibuat oleh sejumlah anak di Gaza, yang kemudian diganti menjadi bordir dan diaplikasikan ke gaun tersebut.
Ahmed, misalnya, menggambar lapangan sepak bola karena ia merindukan hari-hari bermain bola bersama teman-temannya sebelum sekolahnya hancur.
Anne dan Rahaf gemar menggambar kucing. Salah satu gambar menampilkan kucing kecil yang sedang diberi makan, kisah nyata dari Anne yang masih sempat menolong hewan terluka di tengah reruntuhan rumahnya.
Luna menggambar dirinya bernyanyi bersama sang ibu. Bagi Luna, musik adalah cara untuk tetap merasa dekat dengan keluarganya.
Sarah, anak berusia 9 tahun, menggambar pepohonan dan bunga. Ia bermimpi suatu hari bisa menanam pohon sendiri agar bumi bisa kembali tenang.
Gambar-gambar itu disulam dengan warna-warna cerah di atas kain putih dan hitam. Hasilnya, setiap pola bukan hanya hiasan, melainkan wujud kehidupan anak-anak yang berjuang mempertahankan rasa bahagia di tengah krisis.
Ms Rachel mengatakan bahwa anak-anak tersebut “sangat peduli, cerdas, baik, dan bijaksana melebihi usia mereka” dan bahwa ia merasa bangga bisa membawa karya mereka ke panggung besar.
“Mereka kehilangan rumah, sekolah, dan banyak keluarga. Tapi mereka tetap menggambar, tetap mencintai, dan tetap ingin belajar. Itu sungguh luar biasa,” ujarnya dalam wawancara dengan Glamour.
Lewat gaun itu, Ms Rachel ingin mengangkat kisah dan kreativitas anak-anak Gaza, tidak sekadar sebagai korban, tetapi sebagai individu dengan cerita, mimpi, dan ekspresi sendiri.
Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa kasih sayang dan perhatian terhadap anak-anak tidak boleh berhenti di batas negara, agama, atau ras.
“Cinta saya untuk anak-anak tidak berhenti di anak-anak saya sendiri… Anak-anak di seluruh dunia layak diperhatikan,” ungkap Ms Rachel.
Ia juga secara eksplisit menyebut anak bernama Rama, yang kehilangan dua saudara perempuannya dalam serangan udara.
“My sisters are not numbers. They are moons. They shine and sparkle.” kutipan dari Rama, dibawakan Ms Rachel dalam pidatonya, yang mendapat tepuk meriah dari penonton.
Media seperti Harper’s Bazaar menyebut langkah ini sebagai contoh “fashion with purpose”, metode yang tidak hanya untuk estetika, tetapi juga untuk menyampaikan pesan kemanusiaan.
Penghargaan yang ia terima “Women of the Year 2025” dari Glamour disebutkan oleh media India Times of India sebagai apresiasi terhadap figur publik yang suara dan aktivitasnya menimbulkan atensi global.

