TERITORIAL.COM, JAKARTA – Cuaca ekstrem yang melanda berbagai wilayah Indonesia belakangan ini membuat masyarakat harus lebih siaga menjaga kesehatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan tinggi disertai angin kencang akan berlangsung hingga awal November akibat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Perubahan cuaca yang drastis ini berpotensi menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit seperti flu, demam berdarah, hingga infeksi pencernaan.
Kunci Daya Tahan Tubuh
Tubuh membutuhkan asupan gizi lengkap agar tetap kuat menghadapi perubahan cuaca, sehingga para ahli gizi menekankan pentingnya mengonsumsi beragam makanan seperti sayuran, buah-buahan, sumber protein tanpa lemak, serta lemak sehat dari kacang dan biji-bijian.
Nutrisi dari bahan makanan tersebut berperan menjaga sistem imun agar dapat bekerja optimal melawan virus maupun bakteri penyebab penyakit.
Vitamin C Perkuat Pertahanan Tubuh
Vitamin C merupakan nutrisi penting yang berperan menjaga kekebalan tubuh dengan bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan sekaligus membantu produksi sel darah putih.
Masyarakat disarankan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji, jeruk, stroberi, tomat, mangga, dan nanas.
Tak hanya buah, sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan bayam juga kaya vitamin C dan mudah ditemukan di pasaran.
Vitamin D Dukung Sistem Imun dan Kesehatan Tulang
Selain vitamin C, tubuh juga memerlukan vitamin D yang berperan mendukung sistem imun, menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta membantu mengatur respons kekebalan dan mengurangi peradangan.
Sumber vitamin D bisa didapat dari ikan berlemak seperti salmon dan tuna, susu sapi, susu kedelai, jamur, serta paparan sinar matahari pagi.
Jika cuaca memungkinkan, berjemur selama 10–15 menit dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami.
Kebutuhan Cairan Tubuh Setiap Hari
Kecukupan cairan menjadi faktor penting dalam menjaga stamina di tengah cuaca ekstrem, di mana rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar 30–35 mililiter air per kilogram berat badan setiap hari atau setara dua liter bagi yang berbobot 60 kilogram.
Cairan membantu menjaga fungsi organ, mengatur suhu tubuh, dan mencegah dehidrasi, terutama saat suhu tinggi atau aktivitas meningkat.
Tidur Cukup untuk Pemulihan dan Imunitas
Selain pola makan, waktu istirahat juga berperan besar dalam menjaga daya tahan tubuh, karena tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam memberi kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki sel dan memperkuat sistem kekebalan.
Kurang tidur bisa menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan memperlambat proses pemulihan saat sakit.
Masyarakat perlu memperhatikan kebersihan makanan dan air minum, terutama di musim hujan, agar terhindar dari penyakit seperti diare atau tifus.
Dengan mengatur pola makan bergizi, menjaga hidrasi, serta istirahat cukup, tubuh akan lebih siap menghadapi cuaca ekstrem dan tetap produktif setiap hari.

