Jakarta, Teritorial.com – Usai lakukan aksi protes di acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo di Hotel Pullman, Central Park, Jakarta, tiga aktivis Greenpeace bersama seorang perempuan muda dari Papua langsung diamankan oleh aparat kepolisian.
Tampak mereka mengibarkan spanduk dan menyampaikan kritik soal dampak hilirisasi nikel yang dinilai dapat merusak lingkungan serta memicu masalah sosial di beberapa daerah.
Kelapa Global Greenpeace, Kiki Taufik mengonfirmasi penangkapan tersebut.
“Tiga orang itu adalah aktivis, satu perempuan dari Papua. Saat ini mereka berada di Polsek Petamburan,” ungkap Kiki.
Komisaris Reaza Hafiz Gumilang, Kapolsek Grogol Petamburan juga menegaskan soal penangkapan keempat orang tersebut.
“Kami amankan,” ungkap Reza.
Keempat aktivis lingkungan itu terlihat mengangkat banner saat Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno memberikan sambutannya.
“Pemerintah harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di Raja Ampat, Papua. Selamatkan Raja Ampat,” teriak salah satu pemuda Papua seraya memperlihatkan banner.
Mereka lalu dibawa oleh petugas keamanan keluar dari ruangan konferensi menuju tempat yang lebih jauh.
Selama proses tersebut, pemuda itu masih melanjutkan orasinya, “Selamatkan Raja Ampat, Papua bukan tanah kosong.”
Di dalam ruangan, mereka membentangkan setidaknya tiga banner kuning dengan tulisan hitam.
Banner pertama bertuliskan “What’s the true cost of your nickel?” lalu “Nickel mines destroy lives” serta “Save Raja Ampat from nickel mining.”
(*)