Jakarta, Teritorial.Com – Pemandangan bersejarah terlihat pada upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (18/08/2018), yakni bersatunya Korea Utara dan Korea Selatan dalam satu bendera pada saat defile. Momen haru tersebut merupakan pertamakalinya terjadi sejak perang saudara di era Perang Dingin yang memisahkan mereka ke dalam dua negara.
Disambut meriah dengan lambaian tangan puluhan ribu penonton yang memadati GBK, Kontingen gabungan dari dua negara yang sebelumnya selalu berseturu politik tersebut akhirnya kini bisa berjalan bersama kembali. Walaupun perhelatan ajang olahraga Asian Games 2018 ini merupakan arena sportifitas namun perhelatan juga benyak mengandung makna politis solidaritas di antara negara-negara Asia.
Kemeriahan terjadi tidak hanya saat kontingen gabungan Korea yang memasuki lapangan GBK, ribuan penontong acara ceremony pembukaan Asian Games 2018 juga bersorak saat sekitar 30 orang kontingen Palestina memasuki arena GBK. Solidaritas tampak terlihat seluruh penonton yang hadir malam ini. Bahkan sebelumnya saat pertandingan kedua Indonesia saat melawan Palestina, sejumlah suporter pendukung Timnas U-23 juga mengibarkan bendera Palestina.
Sementara itu opening ceremony Asian Games tahun ini dibuka dengan tarian kolosal yang melibatkan ribuan penari dan mereka kompak menarikan tarian khas Aceh. Usai pentas tarian tersebut, acara dilanjutkan dengan perkenalan seluruh negara peserta, di mana perwakilan kontingen masing-masing negara mengelilingi lapangan.
Satu orang membawa bendera negara dalam ukuran besar, dan yang lainnya mengibarkan bendera mini. Setiap negera didampingi seseorang yang mengenakan kostum Garuda. Negara pertama yang memperkenalkan adalah Afghanistan. Sementara China merupakan salah satu negara yang menurunkan atlet terbanyak di Asian Games 2018 dengan 893 atlet.
Para atlet yang mengikuti defile tak ingin melewatkan momen penting ini. Mereka pun mengeluarkan kamera ponsel untuk mengabadikan momen penting saat berjalan mengelililngi lapangan Stadion GBK. Untuk kontingen tim Merah Putih, I Gede Siman Sudartawa terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih.
Pakaian yang dikenakan bukan kostum daerah melainkan jas berwarna merah lengkap dengan celana berwarna putih. Pada defile ini 964 atlet turun ke lapangan. Penonton pun meneriakkan Indonesia, Indonesia, Indonesia dari tribun penonton.