Bogor, Teritorial.com – Bicara tentang persatuan dan kesatuan di tengah maraknya ancaman yang dapat memecah belah masyarakat Indonesia mulai dari persoalan suku, ras dan agama, hingga partai politik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para raja dan sultan seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor. Jokowi hendak berdialog dan mendengarkan masukan dari para raja dan sultan.
Dari surat elektornik Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, kepada teritorial.com, Kamis (4/1/2018), pertemuan dengan para raja dan sultan se-Indonesia itu dilakukan sekira pukul 10.30 WIB di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Presiden Jokowi didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Effendy mengatakan, audiensi ini diikuti oleh sedikitnya 90 perserta terdiri dari pemangku kesultanan dan keraton seluruh nusantara. Sebelum bertemu Jokowi, mereka sudah berdialog dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehari sebelumnya. “Sudah kami tampung masukkan, usulan dari beliau-beliau,” kata Muhadjir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/1/2018).
Perlu diketahui, para raja dan sultan yang hadir dalam audiensi ini berasal dari pelbagai daerah di Nusantara. Yakni, 20 orang dari Sumatera, 17 orang dari Jawa, Bali sebanyak 3 orang, NTT 5 orang, dan NTB 4 orang.
Muhadjir memastikan, usulan ini akan ditindaklanjuti untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka membangun dan meningkatkan peranan kesultanan dan keraton di Tanah Air. Terutama dalam rangka menghidupkan kembali mengembangkan nilai-nilai kebudayaan nasional. “Dan sekaligus untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya masing-masing,” sambung Muhadjir. (SON)