Jakarta, Teritorial.Com – Kecewaan atas kinerja pemerintah lantaran nilai tukar Rupiah tak kunjung memperlihatkan perkembangan ke arah yang lebih baik, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Jabodetabek dan Banten menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi di Kementerian Keuangan pada Jumat (14/9/2018).
Massa yang memadati halaman depan di Kementerian Keuangan dengan tertib membubarkan setelah hari mulai petang. Koordinator Wilayah BEM se-Jabodetabek dan Banten Moh. Wildan Habibi menyatakan, aksi ini sempat membuat kecewa massa aksi karena tidak ada itikad baik dan alasan yang jelas dari pihak Kementerian Keuangan untuk menandatangani kontrak politik berisi tuntutan mahasiswa yang sebelumnya disepakati secara verbal oleh perwakilan Kementerian Keuangan.
“Aksi yang membawa tagar #BeraniPegangRupiah ini menekankan kepada pemerintah bahwa kondisi perekonomian Indonesia sedang kritis apabila tetap dibiarkan begitu saja. Hal ini ditandai dengan melemahnya rupiah kian waktu di tahun ini hingga mencapai Rp. 15. 049,” kata Wildan.
Aksi dimulai dari pukul 13.30 di depan Monumen Pembebasan. Kemudian dilanjutkan dengan longmarch disertai nyanyian lagu Indonesia Raya dan Totalitas Perjuangan. Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Jabodetabek dan Banten membubarkan diri pada Jumat (14/9/2018) petang usai menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi di Kementerian Keuangan.
Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Jabodetabek dan Banten membubarkan diri pada Jumat (14/9/2018) petang usai menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi di Kementerian Keuangan. Aksi yang sempat menutup jalan ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat sekitar yang lewat, salah satunya dengan membuka kaca mobil dan mengucapkan semangat kepada mahasiswa. “Apresiasi dari masyarakat ini sebagai satu bentuk kesepakatan dari masyarakat bahwa kondisi Indonesia tidak sedang baik-baik saja,” katanya.
Dalam aksinya, mahasiswa mendesak pemerintah agar tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk produk lokal untuk bersaing di dalam pasar nasional. Massa juga meminta pemerintah untuk mempermudah akses peminjaman usaha dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah.
“Kami juga mendorong pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif ekspor dan mengurangi impor, mempermudah sistem bongkar muat di pelabuhan yang akan berdampak mudahnya system ekspor dalam negeri ke luar negeri serta mendesak pemerintah untuk mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat,” papar Wildan.
Selain itu, demonstran juga menghimbau masyarakat agar meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi konsumsi produk asing. “Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak menukarkan rupiah ke dolar dan memperbanyak transaksi dengan rupiah agar nilai rupiah menguat dan menukarkan dollar-nya, agar devisa dollar terus terjaga di dalam negeri akan kondisi rupiah kembali membaik,” imbuhnya.