Jakarta, Teritorial.com – Ditengah maraknya pemberitaan terkati serangkaian persitiwa terorisme yang belakangan ini terjadi, praktis menutupi soal fenomena dimana telah terjadi pengibaran bendera Israel secara besar-besar di Papua.
Pengibaran bendera Israel di Papua terjadi bersamaan dengan peremian kedutaan AS untuk Israel di Yerusalem sebagai simbol bahwa telah diresmikannya kota suci tersebut sebagai Ibukota dari Israel.
Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil mengatakan, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Sehingga sudah sepatutnya warga negara Indonesia tidak berhubungan dengan zionis Israel.
Hal tersebut dikatakan Nasir merespons pengibaran bendera Israel yang dilakukan sekolompok orang di Papua. Ia menegaskan, zionis Israel itu adalah penjajah dan masuk ketegori negara teroris.
“Bangsa Indonesia termasuk salah satu negara anggota PBB yang mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam aksi penjajahan yang dilakukan zionis israel,” kata Nasir Jumat (18/5/2018).
Maka itu, kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai sangat ironis jika ada warga negara Indonesia yang justru mengibarkan bendera Zionis Israel di bumi Indonesia.
Nasir mengaku menyerahkan masalah tersebut kepada pihak berwajib untuk mengambil sikap. Ia berharap, aparat hukum melakukan penyelidikan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Baginya, membiarkan bendera zionis israel berkibar di wilayah hukum Indonesia itu artinya menurunkan wibawa pemerintah indonesia. “Polisi yang berfungsi untuk menjaga ketertiban masyarakat tentu tahu apa yang harus dilakukannya,” pungkasnya. (SON)