Jakarta, Teritorial.Com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpidato via Facebook. Dia menyampaikan pandangan terhadap kondisi bangsa Indonesia yang menurutnya kian lemah, termasuk TNI.
“Kita merasakan, Gerindra merasakan, dan saya berpandangan dan berkeyakinan bahwa sistem bernegara, sistem politik, dan sistem ekonomi bangsa kita berada di jalur yang menyimpang, menyimpang dari apa? Menyimpang dari rencana dari cetak biru yang dibangun oleh pendiri-pendiri bangsa kita,” kata Prabowo di video yang diunggah di akun Facebbok @PrabowoSubianto, ditulis, Rabu, (20/6/2018).
Prabowo menyatakan kepada kader dan simpatisan Gerindra, Indonesia sudah berada di arah yang salah. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tidak lagi dijadikan pegangan. Pancasila dan UUD 1945 hanya menjadi slogan saja tanpa dilaksanakan. Contohnya, ekonomi Indonesia tak mempertimbangkan sila ke-5 Pancasila, ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’.
“Bagaimana kita bisa katakan keadilan sosial kalau yang menguasai kekayaan bangsa kita hanya segelintir orang saja. Kurang dari 1%. Bahkan ada yang mengatakan tidak lebih dari 300 keluarga dari 250 juta orang yang menikmati kekayaan bangsa Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo mengklaim punya data yang siap dibuka soal ini, dan pada waktu yang tepat data soal keadilan sosial itu akan dibuka. Menurutnya, kekayaan negara diambil dan dikuasai bangsa asing. Indonesia sekarang harus meminjam uang untuk membayar utang dan menggaji pegawai. Intinya, Indonesia dalam keadaan lemah
Pelabuhan yang begitu vital, pelabuhan udara yang begitu vital, yang merupakan jalur bernafas sebuah bangsa, banyak sekarang sudah dikendalikan oleh bangsa asing. Saudara-saudara, sumber-sumber ekonomi kita juga sudah lepas kendali dari penguasaan negara dan bangsa Indonesia,” tutur Prabowo.
Indonesia disebut sedang dalam keadaan ‘state capture’, suatau keadaan negara yang dikuasai pejabat, pihak swasta, dan pihak asing. Kondisi inilah yang membuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) sekarang lemah.
“Saudara-saudara, kondisi inilah yang membuat bangsa Indonesia menjadi lemah. Tentara kita lemah, Angkatan Udara kita lemah, Angkatan Laut kita lemah, kekayaan kita diambil. Dan dengan demikian kita merasa kondisi ekonomi kita semakin memprihatinkan, semakin menyusahkan kehidupan rakyat,” kata dia.