BNPT Akui Buruh Migran Jadi ‘Sasaran Empuk’ Ikut Paham Radikalisme

0

Jakarta, Teritorial.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menemukan hampir 50 buruh migran Indonesia yang bekerja di Hong Kong terindikasi ikut paham radikalisme dan terlibat kegiatan kelompok teroris Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).

Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan laporan dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) yang menyebut ada 45 buruh migran yang diduga terlibat dalam kelompok radikalisme dan terorisme.

Kasubdit Resolusi dan Konvensi Internasional BNPT Maulana Syahid mengungkapkan, buruh migran asal Indonesia menjadi salah satu sasaran rekrutmen kelompok teroris. Fenomena tersebut terjadi di negara kawasan Asia yang menjadi tempat buruh migran Indonesia bekerja.

“Secara umum, tidak hanya di Hong Kong terdapat kasus-kasus terkait radikalisme atau mendukung kelompok ISIS. Ini terjadi juga di Korea Selatan, Taiwan, Singapura, dan Malaysia. Tapi yang paling banyak di Hong Kong,” katanya, ditulis Rabu (27/12).

Sementara itu, buruh migran Indonesia yang berada di Arab Saudi justru sulit terpengaruh paham radikalisme. Pasalnya, buruh migran Indonesia yang berada di Arab Saudi tidak bisa leluasa beraktivitas, termasuk untuk melakukan kegiatan di media sosial (medsos).

“Media sosial membuat rekrutmen kelompok teroris lebih cepat,” lanjutnya.

Menurut dia, langkah antisipasi penyebaran paham radikalisme terhadap buruh migran Indonesia membutuhkan peran semua pihak.

“Dimulai dari BNPT, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan para pemangku kepentingan lain,” pungkas dia. (ROS)

Share.

Comments are closed.