Jakarta, Teritorial.Com – Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Indonesia, Komjen Purnawirawan Budi Waseso angkat bicara soal viralnya sekelompok anak yang mengenakan baju pramuka dan berteriak 2019 ganti presiden. Menurut Buwas, sapaan akrabnya, Pramuka tidak berpolitik.
“Pramuka tidak berpolitik. Dan pramuka bukan kekuatan politik atau partai, ya,” tegasnya pada wartawan di Jakarta, kemarin.
Supaya paham, jangan sampai nanti pramuka diseret-seret soal kepentingan-kepentingan yang sebenarnya bukan pramuka,” dia melanjutkan.
Buwas mengatakan, dari hasil pendalamannya dengan tim Kwarnas dan Kwarda, mereka berkesimpulan bahwa anak-anak yang ada di dalam video bukanlah anak-anak Pramuka.
Hal ini terihat dari seragam yang mereka kenakan. Menurut Buwas, seragam tersebut hanya mirip seragam pramuka. Tapi tidak ada tanda-tanda kemahiran khusus maupun kemahiran umum pada seragam anak-anak di dalam video viral tersebut.
“Juga tidak ada badge (lencana) Kwarda ya, tidak ada wilayah kwarda. Ini yang harus kita pahami. Terus nomor induk juga tidak pakai, tidak ada,” ungkap mantan Kepala BNN ini.
Ciri lain yang menunjukan kelompok anak tersebut bukan bagian dari Pramuka adalah, anak-anak tersebut juga tidak memakai tutup kepala sebagaimana mestinya ketika ada kegiatan pramuka. Kemudian, juga tidak ditemukan logo boy scout pada seragam mereka.
Selain itu, timnya yang terjun ke lapangan langsung juga tidak menemukan adanya orang dewasa atau pembina pramuka dari video viral tersebut.
“Maka kalau kita lihat dari itu keseluruhannya, mereka memang bukan pramuka. Hanya seragamnya yang digunakan mirip seragam pramuka. Jadi sekali lagi dari hal ini perlu saya luruskan,” ujar Buwas.