Jakarta, Teritorial.com – Massa buruh telah memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dalam rangka melakukan aksi demonstrasi (demo) penolakan Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja, di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023). Tampak, para buruh berkumpul dengan membawa bendera dari organisasi-organisasi serikat pekerja.
Adapun salah satu tuntutan massa buruh dalam aksi ini yakni meminta pemerintah untuk mencabut omnibus law UU Cipta Kerja.
“Hari ini kita berkumpul dengan satu tujuan, yakni membatalkan Omnibus Law!” teriak orator dari atas mobil komando.
“Kawan-kawan bicara Omnibuslaw, bicara hari ini dan masa depan, hari ini adalah hak-hak kita sebagai pekerja habis ditindas oleh Omnibus Law UU Cipta Kerja,” ujarnya.
UU Cipta Kerja kata dia, merupakan undang-undang yang menindas para buruh semakin jauh dari kesejahteraan.
“UU Cipta Kerja adalah undang-undang yang menghasilkan triliunan bagi wakil rakyat kita, tapi bagi pekerja undang-undang ini adalah sebuah perbudakan modern,” tegasnya.
“Di mana negara menjadikan warganya sebagai pembantu-pembantu yang bisa ditindas,” sambungnya.
Ia pun menegaskan tidak ada satu pasal pun dalam UU Cipta Kerja yang memudahkan bahkan membela kaum buruh.
Kemudian lebih lanjut orator pun memberikan semangat kepada para demonstran untuk tidak menyerah menjalankan aksinya hingga tuntutan mereka terpenuhi.
“Jangan pernah lelah, putus asa, kita berjuang bersama, cabut omnibuslaw, batalkan omnibuslaw!,” teriak orator.
Adapun selain menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, dalam aksinya ini para buruh juga menuntut pemerintah untuk menaikkan Upah Minimum tahun 2024 sebesar 15 persen.
Kawal Demo, 6.520 Personel Gabungan Dikerahkan
Sebanyak 6.520 personel gabungan dikerahkan Polda Metro Jaya untuk mengawal aksi demonstrasi (demo) buruh yang dilaksanakan di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023) hari ini.
“Total ada 6.520 personel gabungan, kita kerahkan untuk mengamankan aksi demo hari ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulis, Senin.
Ia pun merinci ribuan personel gabungan tersebut terdiri dari 4.530 personel Polri, 1.680 personel TNI dan 310 personel Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.
Tak hanya itu, Trunoyudo mengatakan Ditlantas Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi demo untuk mengantisipasi kemacetan dan tidak mengganggu kegiatan masyarakat lainnya.
“Kita juga siapkan rekayasa lalu lintas yang mengarah ke titik demo,” ujarnya.