Lombok, Teritorial.com – Aksi teror terhadap pemuka agama menjadi keprihatinan mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo. TNI-Polri diminta untuk menjaga para ulama dari teror yang kian meresakan.
“Terkait dengan beberapa kejadian yang menimpa beberapa pemuka agama akhir-akhir ini, saya mengimbau agar umat Islam, TNI dan Polri bersama-sama menjaga para ulama dan ustadz,” kata Jenderal Gatot Nurmatyo, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (22/1/2018).
Gatot sendiri menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara haul Syekh Abdul Qodir Zaelani, Syech Tuan Guru Haji Saleh Hambali, KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), dan Tuan Guru Haji Lalu Badarudin di Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (21/2).
Apalagi, kata Gatot, ulama memiliki andil besar terhadap kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, peranan ulama seperti KH Hasyim Ashari, dan Jenderal Sudirman yang juga sebagai ustad, atau guru ngaji tidak bisa dibantahkan lagi dalam perjuangan kemerdekaan.
“Saya menjadi panglima TNI karena bimbingan para ulama. Saya mengucapkan terimakasih atas nama seluruh prajurit TNI kepada para ulama yang telah menjaga keamanan dari zaman pra kemerdekaan, serta membangun umat Islam yang rahmatin lil allamin hingga kini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gatot juga mengimbau kepada semua pihak untuk memerangi hoax di media sosial dengan kebaikan dan kata-kata lembut. Jangan sampai sesama orang orang Islam diadu seperti yang terjadi di Syria.
“Jangan terpancing oleh situasi. Marilah kita kubur semua perbedaaan di antara kita. Mari kita bersama-sama menjaga ulama dan menyatukan hati untuk Indonesia,” ujarnya. (ROS)