Nasional

Indikator Politik: Anies Ungguli Ganjar dan Prabowo

Jakarta, Teritorial.com – Calon presiden (capres) Anies Baswedan mendapat perolehan suara cukup signifikan jika dibandingkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Hal tersebut terungkap dari hasil survei Indikator Politik sejak Februari-Maret 2023 di DKI Jakarta.

Dalam survei tersebut, Anies Baswedan meraih 42,4 persen suara, Ganjar Pranowo 33,2 persen dan Prabowo Subianto 16,6 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudidn Muhtadi menuturkan bahwa pertama kali nama Anies Baswedan dimunculkan untuk jadi calon presiden pada September 2021, ada 37 persen yang berencana memilih Anies.

Kemudian, pada April 2022 nama Anies menguat menjadi 41,4 persen dan semakin banyak dukungan pada Juli 2022 sekitar 45,9 persen, lalu pada survei terbaru kali ini turun menjadi 42,4 persen.

“Meski begitu, dari ketiga nama calon presiden ini, nama Anies Baswedan masih menjadi magnet bagi masyarakat,” tuturnya di Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Menurut Burhanuddin, tren dukungan untuk Ganjar Pranowo sejak September 2021 sebanyak 29,2 persen, kemudian naik menjadi 31,3 persen pada April 2022.

Selanjutnya, kembali naik pada Juli 2022 sekitar 34,3 persen, lalu pada survei terbaru turun menjadi 33,2 persen. Selanjutnya, Prabowo Subianto pada September 2021 mendapat dukungan 20,4 persen, kemudian pada April 2022 turun menjadi 17,5 persen, dan turun lagi pada Juli 2022 yaitu 11,9 persen dan naik pada rilis terbaru kali ini menjadi 16,6 persen.

“Anies Baswedan sedikit menurun, Ganjar stagnan. Malah Prabowo Subianto cenderung menguat kali ini dibandingkan dengan survei sebelumnya,” katanya

Olivia Astari

About Author

You may also like

Nasional

Munas NU Sepakat Tingkatkan Kontribusi Memperkokoh Nilai Kebangsaan

Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Musyawarah Besar NU dari waktu ke waktu selalu memberi kontribusi penting bagi bangsa Indonesia. Tema
Nasional

Kedubes AS sampaikan penolakan Panglima TNI kesalahan administratif

Jakarta, Teritorial.com- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta menyampaikan bahwa penolakan masuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke wilayah AS