Padang, Teritorial.Com – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) meminta TNI/Polri menggelar operasi militer gabungan untuk menangkap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang telah membunuh puluhan pekerja di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.
Menurut JK, operasi militer gabungan itu juga untuk mencegah agar teror penembakan terhadap para pekerja proyek pembangunan di Papua tidak terus berlanjut dan semakin berkembang.
“Ya, tentu TNI/Polri akan menyelesaikan itu (penembakan). Semacam operasi militer, dua-duanya (TNI/Polri) dan segera tangkap para pelakunya (KKB),” kata JK seusai membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (6/12/2018).
JK mengatakan, meski terjadi kasus pembunuhan di wilayah Papua, proyek pembangunan Jalan Trans Papua tetap berjalan. “Pembangunan jalan Trans Papua tetap berlanjut,” ucapnya.
JK juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban atas meninggalnya puluhan pekerja Jalan Trans Papua di Distrik Yigi Kabupaten Nduga, termasuk satu anggota TNI. “Ya tentu kita sangat berduka dan menghargai mereka sebagai pahlawan pembangunan,” ucapnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan akan menyeret kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk diadili secara hukum. Hal itu setelah pemberontak bersenjata itu membunuh puluhan pekerja PT Istaka Karya dan menewaskan seorang prajurit TNI.
“TNI Polri tegas untuk menangani masalah ini. Kelompok kriminal bersenjata itu akan kami tangkap dan adili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia,” ujar Marsekal Hadi di Timika, Papua, Kamis (6/12/2018).
Panglima TNI mengungkapkan, tragedi kemanusiaan yang terjadi di Distrik Yili, Kabupaten Nduga, bukan peristiwa kriminal biasa. “Ini merupakan perbuatan yang sangat keji sehingga TNI-Polri akan menangani masalah tersebut secara serius,” ucapnya.
Hingga saat ini, aparat gabungan TNI-Polri telah berhasil menemukan 16 jenazah yang diduga merupakan pekerja PT Istaka Karya. Mereka dibunuh KKB pada 1-2 Desember 2018. Jenazah maupun korban selamat akan segera dievakuasi dari Mbua ke Timika pada siang ini.
Semanta itu, Juuru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom membenarkan bahwa kelompoknya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM), bertanggung jawab atas pembunuhan pekerja proyek di Nduga, Papua. Menurut dia, penyerangan dilakukan dengan alasan untuk menuntut kemerdekaan Papua Barat.
Kami menuntut hak kemerdekaan kami untuk berdaulat,” ujar Sebby Kamis, 6 Desember 2018.
Sebby mengatakan TPNPB memang sengaja menyerang para pekerja yang ada dalam proyek pembangunan jembatan Trans Papua. Sebab, kata dia, TPNPB menolak pembangunan yang ada di Papua Barat.
“Prinsipnya kami berjuang menolak semua program pembangunan di Papua Barat. Kami hanya menuntut kemerdekaan