Jakarta, Teritorial.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dipanggil mendadak ke Istana Merdeka, Jakarta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (9/6/2023) sore.
Pemanggilan itu terkait pernyataan Menhan Prabowo mengenai usulan resolusi konflik Rusia-Ukraina yang sempat disampaikan dalam forum Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura pada Sabtu (3/6/2023).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden RI Bey Machmudin yang dikonfirmasi membenarkan mengenai pemanggilan Menhan Prabowo tersebut.
Sayangnya, dia tidak berkenan mengungkapkan isi pertemuan.
“Betul Pak Menhan dipanggil Bapak Presiden ke Istana Merdeka sore ini. Kan biasa Bapak Presiden memanggil menteri-menterinya, tentunya ada hal yang perlu dibahas atau didiskusikan dengan menteri yang dipanggil,” ujar Bey melalui pesannya kepada wartawan yang diterima di Jakarta.
Menurut Bey, Presiden pasti sudah sempat menanyakan perihal usulan resolusi damai tersebut kepada Menhan.
Ia menambahkan bahwa pada saatnya nanti Presiden akan menjelaskan lebih lanjut hasil pembahasan tersebut.
“Bapak Presiden tentunya sudah menanyakan terkait masalah (usulan resolusi konflik Rusia-Ukraina) ini. Tapi untuk hasil pembahasannya apa, pada saatnya Bapak Presiden akan menyampaikan langsung pada teman-teman media,” ujar Bey seperti dikutip Antaranews.com.
Sebelumnya, Prabowo menghadiri IISS Shang-ri La Dialogue 2023 di Singapura pada Sabtu (3/6/2023) di mana dirinya sempat menyampaikan sejumlah usulan untuk resolusi damai atas konflik yang terjadi menyusul invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.
Menhan menyampaikan setidaknya empat usulan yakni gencatan senjata di titik-titik konflik, penarikan mundur pasukan kedua pihak sejauh 15 kilometer untuk menciptakan zona demiliterisasi, pengutusan pasukan pemantau perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan penyelenggaraan referendum oleh PBB di wilayah-wilayah yang oleh Prabowo disebut sebagai “daerah sengketa”.
“PBB perlu mengatur dan melaksanakan referendum di wilayah-wilayah sengketa untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk di berbagai wilayah sengketa tersebut,” kata Prabowo pada Sabtu (3/6/2023).
Usulan itu menuai respon yang beragam, termasuk pernyataan resmi dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko yang menegaskan menolak usulan dari Prabowo.
Nikolenko mengapresiasi perhatian atas upaya mengembalikan perdamaian ke Rusia, tapi ia menyebut usulan tersebut “seperti menarik kesimpulan dari sejarahnya sendiri.”
Sementara itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa usulan yang disampaikan dalam IISS Shangri-La Dialogue 2023 merupakan inisiatif pribadi Menhan Prabowo.***