TERITORIAL.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Dwi Suryo Indroyono Soesilo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat di Istana Negara, Jakarta, pada (25/8/2025).
Pelantikan ini menandakan kembalinya posisi wakil diplomatik resmi di Washington, D.C., setelah dua tahun tanpa pengganti.
Pendidikan dan Karier Indroyono
Indroyono merupakan putra dari Soesilo Soedarman, yang pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Amerika Serikat pada 1986–1988.
Ia lahir di Jakarta pada 27 Maret 1955 dan menempuh pendidikan sarjana di Teknik Geologi ITB pada 1979.
Selain itu, ia juga meraih gelar Magister di bidang Remote Sensing dari University of Michigan pada 1981 dan menyelesaikan program Doktor di Geologic Remote Sensing dari University of Iowa pada 1987.
Karier pemerintahannya berawal dari Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan, yang kemudian menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada era Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2014 hingga 2015.
Pendidikan, Pengalaman, dan Jaringan Internasional
Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, menilai Indroyono memiliki intelektual yang tinggi, terlebih menempuh pendidikan sarjana di AS.
“Ia memiliki koneksi yang luas dengan kalangan akademisi di Amerika Serikat,” kata Teuku kepada wartawan, Selasa (26/8/2025).
Teuku juga menambahkan, tahun pertama kariernya sebagai Dubes RI untuk AS akan sangat sibuk karena Indonesia mengalami kekosongan diplomatik selama 2 tahun terakhir.
Kehadirannya diharapkan dapat mengembalikan hubungan bilateral serta memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Dengan latar belakang akademik dan pengalamannya, Teuku menilai Dubes AS itu tak perlu banyak menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja baru.
“Indroyono tidak perlu banyak menyesuaikan diri karena staf KBRI Washington berpengalaman dan terbiasa bekerja dengan duta besar dari berbagai latar belakang,” tambahnya.
Dubes AS tersebut juga perlu meyakinkan berbagai pihak di AS bahwa Indonesia tetap mematuhi hukum internasional, agar hubungan bilateral tetap berjalan sesuai Comprehensive Strategic Partnership.
Dalam menanggapi tarif yang diberlakukan Donald Trump, ia harus meyakinkan publik dan pelaku usaha AS bahwa produk Indonesia berkualitas dan memenuhi standar kesehatan serta perpajakan AS.
Terakhir, Teuku berharap Indroyono menegaskan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS sejalan dengan kebijakan luar negeri bebas aktif.
Indonesia juga diharapkan menjadi kekuatan yang menyeimbangkan persaingan perdagangan antar negara.
Pelantikan Duta Besar Lainnya
Selain Indroyono, Presiden Prabowo juga melantik enam duta besar lainnya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
“Atas nama Tuhan, saya dengan sungguh-sungguh bersumpah bahwa setelah diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh, saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia, serta akan melaksanakan semua peraturan perundang-undangan sebaik-baiknya demi pengabdian saya kepada bangsa dan negara,” ucap Presiden Prabowo yang diikuti para duta besar pada (25/8/2025).
1. Toferry Primanda Soetikno, sebagai Dubes RI untuk Meksiko
2. Dwi Suryo Indroyono Soesilo, sebagai Dubes RI untuk Amerika Serikat
3. Andhika Chrisnayudhanto, sebagai Dubes RI untuk Brazil
4. Abdul Kadir Jaelani, sebagai Dubes RI untuk Jerman
5. Judha Nugraha, sebagai Dubes RI untuk Uni Emirat Arab
6. Imam As’ari, sebagai Dubes RI untuk Ekuador