TERITORIAL.COM, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua resmi mengumumkan hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Pemilihan Gubernur Papua 2024.
Berdasarkan rapat pleno terbuka di Jayapura, Papua, Rabu (20/8/2025), KPU menetapkan pasangan nomor urut 02, Mathius D. Fakhiri–Aryoko Rumaropen (MARI-YO), sebagai pemenang dengan total suara sebanyak 259,817 atau 50,4%, unggul tipis dari lawannya.
Di sisi lain, pasangan nomor urut 01, Benhur Tomi Mano–Constant Karma (BTM-CK), berhasil mengumpulkan 255,683 suara atau 49,6%.
Total suara sah mencapai 515.500 dengan 5.772 suara tidak sah. Tingkat partisipasi mencapai 69,4% dari 750.959 pemilih terdaftar.
Pengamanan Ketat selama Rapat
Rapat pleno KPU dilakukan dengan pengawalan ketat dari aparat. Mereka mengerahkan 607 personel gabungan Polda Papua, Polresta Jayapura, dan Brimob.
Meski sempat ada ketegangan politik, proses pleno tetap berjalan kondusif hingga seluruh tahapan selesai tanpa hambatan.
“Berbagai provokasi mungkin saja muncul di media sosial. Karena itu, saya mengingatkan anggota agar tetap profesional, tidak mudah terprovokasi, dan senantiasa menjaga marwah Polri,” ujar Kombes Pol Dede.
Penolakan dari Kubu Lawan
Kelompok pendukung dari pasangan nomor urut 01 (BTM-CK), menolak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi dan keberatan terhadap proses yang berjalan.
Namun, KPU menegaskan bahwa keputusan tetap sah secara hukum meskipun saksi tidak menandatangani.
Di sisi lain, pasangan MARI-YO menerima baik keputusan ini. Mereka juga menegaskan bahwa kemenangannya adalah kemenangan seluruh rakyat Papua.
Pasangan MARI-YO juga berkomitmen untuk merangkul seluruh pihak untuk mendukung pembangunan Papua.
Imbauan Tokoh Papua
Tokoh masyarakat Papua sekaligus legislator NasDem, Alberth Merauje, meminta semua pihak untuk ikhlas menerima keputusan yang ada. Ia juga menekankan pentingnya kedewasaan dalam berdemokrasi.
Menurut Alberth, menghormati keputusan KPU merupakan wujud nyata dari berjiwa Pancasila. Ia menekankan bahwa kepentingan masyarakat Papua harus diutamakan.
“Alangkah indah bila kedua calon bisa berjabat tangan dan saling mendukung,” ujarnya. Ia menilai itu akan memberi teladan positif bagi masyarakat.
Dengan selesainya pleno, KPU Papua menyiapkan penetapan dan pelantikan agar pemerintahan kembali normal. Alberth mengingatkan pentingnya fokus pada pembangunan serta menjaga stabilitas pasca pemilu demi kesejahteraan rakyat.