TERITORIAL.COM, JAKARTA – Mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi dan mafia merupakan agenda utama pemerintahan.
Namun, upaya mulia ini sering kali dihadang oleh berbagai taktik licik, salah satunya adalah propaganda dan pengalihan isu.
Riky Rinovsky, seorang pemerhati sosial politik dari Natuna, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi.
Mencegah Pengalihan Isu Mengganggu Pemberantasan Mafia
Pemerintahan saat ini sedang gencar memberantas berbagai jenis mafia, mulai dari mafia migas, mafia beras, hingga mafia tambang.
Upaya ini tentu mengganggu kenyamanan kelompok-kelompok yang selama ini meraup keuntungan dari kegiatan ilegal.
Menurut Rinovsky, hal inilah yang memicu mereka untuk melakukan serangan balik.
“Para mafia dan koruptor ini memainkan peran kotor, salah satunya dengan mengalihkan perhatian masyarakat melalui kelompok tertentu atau menunggangi aksi demonstrasi,” kata Rinovsky.
Tujuan utama taktik ini adalah untuk mengalihkan fokus dari isu-isu krusial seperti penegakan hukum dan keadilan, agar upaya pemberantasan korupsi menjadi terhambat.
Jika masyarakat terlanjur terpengaruh, isu-isu penting seperti kesejahteraan sosial dan tata kelola pemerintahan yang bersih bisa terabaikan.
Kenali dan Lawan Propaganda
Propaganda adalah senjata ampuh untuk memanipulasi opini publik.
Rinovsky menjelaskan bahwa propaganda bekerja dengan memengaruhi keyakinan dan persepsi masyarakat melalui pesan-pesan yang dirancang khusus.
Untuk mendeteksinya, Rinovsky membagikan beberapa tips:
- Waspadai pesan emosional. Propagandis sering menggunakan kata-kata yang memicu ketakutan atau kemarahan untuk memanipulasi perasaan.
- Saring informasi secara selektif. Selalu verifikasi kebenaran informasi dari sumber yang kredibel sebelum mempercayai atau menyebarkannya.
- Bersikap skeptis terhadap pengulangan slogan. Frasa atau gambar yang diulang-ulang bertujuan untuk menanamkan ide tertentu secara tidak sadar.
- Analisis dukungan dari tokoh berpengaruh. Hati-hati ketika figur publik mendukung suatu pesan; cari tahu apakah ada motif tersembunyi di baliknya.
Mengawal Misi ‘Asta Cita’ Menuju Indonesia Emas 2045
Menurut Rinovsky, kewaspadaan masyarakat terhadap propaganda dan pengalihan isu sangat penting untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Visi ini diwujudkan melalui delapan misi utama, atau Asta Cita, yang meliputi penguatan ideologi Pancasila, ketahanan nasional, pembangunan sumber daya manusia, hingga reformasi hukum dan pemberantasan korupsi.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang taktik-taktik ini, masyarakat dapat berperan aktif sebagai pengawas kebijakan pemerintah.
Peran Kunci Masyarakat dan Media di Era Digital
Di era digital, peran masyarakat dan media menjadi sangat krusial.
Rinovsky menekankan pentingnya literasi media dan politik.
Media memiliki tanggung jawab untuk menyajikan berita secara objektif, bukan terjebak dalam sensasionalisme.
Sementara itu, masyarakat perlu meningkatkan kemampuan memverifikasi informasi dan melakukan cross-check dari berbagai sumber untuk menghindari disinformasi.
Perjuangan melawan pengalihan isu adalah tanggung jawab bersama.
Dengan keterbukaan informasi dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, kepercayaan publik akan pulih dan tata kelola pemerintahan yang bertanggung jawab dapat terwujud, demi Indonesia yang lebih maju.
(*)