TERITORIAL.COM,JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan perombakan kabinet ketiga kalinya pada Rabu (17/9/2025) siang ini. Dua posisi menteri yang masih kosong, yakni Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolkam) serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), akan segera diisi.
Informasi yang beredar di kalangan media menyebutkan bahwa pelantikan para menteri baru ini dijadwalkan berlangsung sekitar pukul 14:00 WIB di Istana Negara. Setelah reshuffle kedua yang dilakukan pekan lalu, kedua kursi strategis tersebut masih menunggu sosok yang tepat untuk mengisinya.
Djamari Chaniago untuk Menkopolkam, Erick Thohir ke Menpora
Nama Djamari Chaniago, mantan Jenderal TNI, akan dipercaya untuk memimpin Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Posisi Menkopolkam ini sebelumnya kosong setelah Prabowo memberhentikan Budi Gunawan dalam reshuffle sebelumnya.
Yang menarik perhatian adalah kabar perpindahan Erick Thohir dari kursi Menteri BUMN ke posisi Menteri Pemuda dan Olahraga. Erick, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, dipandang cocok untuk menggantikan Dito Ariotedjo yang telah diberhentikan pekan lalu.
Jika perpindahan ini terealisasi, kursi Menteri BUMN yang ditinggalkan Erick akan diisi oleh Rosan Roeslani, sosok yang dipandang memiliki pengalaman di dunia bisnis dan korporasi.
Gelombang Pelantikan Wakil Menteri dan Pejabat Tinggi
Selain mengisi dua kursi menteri utama, Presiden Prabowo juga direncanakan melantik beberapa wakil menteri dan pejabat strategis lainnya. Angga Raka Prabowo dikabarkan akan menggantikan Hasan Nasbi sebagai Kepala Presidential Communication Office (PCO).
Untuk posisi wakil menteri, beberapa nama dari berbagai partai politik akan dilantik. Afriansyah Noor dari Partai Demokrat diprediksi menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan, sementara Rohmat Marzuki dari Partai Gerindra akan mengisi posisi Wakil Menteri Kehutanan.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga akan mendapat jatah melalui Farida Faricha yang dikabarkan akan menjadi Wakil Menteri Koperasi. Langkah ini menunjukkan upaya Prabowo untuk menjaga keseimbangan koalisi dalam kabinetnya.
Kepala BRIN akan Dilantik Jumat
Dalam agenda terpisah, Prabowo direncanakan melantik Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Jumat (19/9/2025). Penunjukan akademisi berpengalaman ini diharapkan dapat memperkuat riset dan inovasi nasional.
Bappisus Bungkam, Menunggu Pengumuman Resmi
Ketika dimintai konfirmasi, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto memilih bungkam. Dia menyerahkan keterangan resmi kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
“Nanti kita lihat, nanti Mensesneg saja. Saya belum tahu besok ada pelantikan atau tidak, nanti tanya Mensesneg,” ujar Aries ketika dikonfirmasi wartawan.
Sikap hati-hati ini menunjukkan bahwa meskipun kabar reshuffle menguat, pihak istana masih menjaga kerahasiaan hingga pengumuman resmi dilakukan.
Daftar Lengkap Calon yang Akan Dilantik
Berdasarkan informasi yang terhimpun, berikut daftar nama yang dikabarkan akan dilantik Presiden Prabowo:
Menteri:
- Menkopolkam: Djamari Chaniago
- Menpora: Erick Thohir
- Menteri BUMN: Rosan Roeslani (menggantikan Erick Thohir)
Kepala Lembaga:
- Kepala BRIN: Arif Satria (IPB) – dilantik Jumat
- Kepala PCO: Angga Raka Prabowo
Wakil Menteri:
- Wamenaker: Afriansyah Noor (Demokrat)
- Wamenhut: Rohmat Marzuki (Gerindra)
- Wamenkop: Farida Faricha (PKB)
Reshuffle Ketiga dalam Rentang Singkat
Jika terealisasi, ini akan menjadi reshuffle ketiga yang dilakukan Prabowo dalam waktu yang relatif singkat sejak pelantikannya. Reshuffle sebelumnya pada pekan lalu telah mengganti lima menteri, termasuk Sri Mulyani dari Kementerian Keuangan dan pembentukan Kementerian Haji dan Umrah yang baru.
Langkah ini menunjukkan komitmen Prabowo untuk membangun kabinet yang solid dan sesuai dengan visi pembangunan nasionalnya. Dengan mengisi posisi-posisi strategis yang masih kosong, diharapkan kinerja pemerintahan akan semakin optimal. Keputusan final tetap berada di tangan Presiden sebagai pemegang hak prerogatif dalam menentukan susunan kabinetnya.
