TERITORIAL.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan pembelian tambahan empat unit pesawat angkut berat Airbus A400M.
Keputusan ini muncul setelah Indonesia menerima unit pertama dari dua pesawat yang telah dipesan pada 2021 ketika Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
“Kita sudah aktif dua unit, kita sudah ada opsi empat unit. Kita mungkin negosiasi untuk kita tandatangani empat unit lagi, ya,” kata Prabowo usai penyerahan pesawat Airbus A400M kepada TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (3/11).
Pesawat pertama kini sudah aktif memperkuat TNI Angkatan Udara, sementara unit kedua dijadwalkan tiba pada Februari 2026.
Prabowo menegaskan bahwa langkah penambahan pesawat akan dilakukan setelah pemerintah merasa puas dengan performa pesawat yang sudah diterima.
Pesawat Serbaguna untuk Wilayah Kepulauan
Airbus A400M dikenal sebagai pesawat militer multirole yang mampu mengangkut pasukan, logistik, kendaraan berat, hingga perlengkapan tempur.
Pesawat ini dapat lepas landas dari landasan pendek atau tidak beraspal, sehingga cocok untuk operasi di wilayah kepulauan seperti Indonesia.
Prabowo menilai kehadiran pesawat jenis ini sangat penting untuk mendukung mobilitas nasional di daerah terpencil.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa kemampuan angkut A400M bisa memperkuat respons cepat dalam situasi darurat maupun operasi pertahanan di berbagai wilayah.
Dukung Misi Kemanusiaan dan Tanggap Bencana
Selain untuk kebutuhan militer, Prabowo menyoroti fungsi kemanusiaan dari A400M. Ia menyebut bahwa pesawat ini akan berperan penting dalam pengiriman bantuan, evakuasi medis, hingga penanganan bencana alam di Indonesia.
Prabowo juga ingin menambah fitur khusus pada empat unit tambahan yang sedang direncanakan, seperti modul ambulans udara dan peralatan pemadam kebakaran hutan.
Menurutnya, pesawat ini harus bisa melayani kepentingan masyarakat luas, bukan hanya operasi pertahanan.
Negosiasi Pembelian Masih Berlangsung
Proses pembelian empat unit tambahan A400M masih berada di tahap negosiasi antara pemerintah Indonesia dan pihak Airbus.
Prabowo menyebut bahwa pembahasan akan mencakup aspek teknis, dukungan logistik, serta pelatihan awak pesawat agar penggunaan A400M dapat berjalan optimal.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah ingin memastikan semua komponen, termasuk pemeliharaan dan biaya operasional, direncanakan dengan matang sebelum kontrak baru ditandatangani.
Upaya Memperkuat Mobilitas Udara Nasional
Penambahan armada A400M diharapkan dapat memperluas kemampuan TNI Angkatan Udara dalam mobilitas strategis dan dukungan logistik lintas wilayah.
Pesawat ini akan memudahkan pengiriman bantuan ke daerah terdampak bencana, sekaligus meningkatkan efisiensi operasi militer dan non-militer.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam membangun kekuatan udara yang tangguh dan fleksibel.
Jika rencana pembelian empat unit tambahan terealisasi, Indonesia akan menjadi salah satu operator utama A400M di kawasan Asia-Pasifik.
Komitmen Meningkatkan Kemandirian Pertahanan
Prabowo menegaskan bahwa modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) harus sejalan dengan kebutuhan nasional yang mencakup keamanan dan kemanusiaan.
Ia berharap pengadaan A400M tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga meningkatkan kemampuan Indonesia dalam membantu rakyat di masa krisis.

