TERITORIAL.COM, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan rencana ambisius untuk mengakuisisi hingga 200 unit helikopter baru, sebuah langkah strategis untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan kesiapsiagaan bencana Indonesia.
Secara spesifik, inisiatif besar ini bertujuan untuk mengatasi kerentanan negara yang berada di jalur geografis “Ring of Fire” yang rentan bencana.
Respon Banjir Sumatra Jadi Pemicu
Prabowo menyampaikan pengumuman ini saat berpidato pada Puncak HUT Ke-61 Partai Golkar di Jakarta.
Pidato tersebut muncul segera setelah pemerintah merespons dengan cepat bencana banjir besar yang melanda Aceh dan Sumatra Barat, mencerminkan kebutuhan mendesak akan aset udara yang kuat dalam operasi kemanusiaan.
Awalnya, pemerintah berhasil mengerahkan 50 helikopter yang sudah ada untuk membantu masyarakat terdampak banjir Sumatra.
Selain itu, lima helikopter baru tiba seminggu sebelum Presiden berpidato, memberikan dorongan awal yang cepat bagi armada.
Namun, Prabowo menekankan bahwa negara memerlukan peningkatan armada yang lebih besar dan berkelanjutan.
Rencana Besar Dimulai 2026
“Minggu ini, helikopter baru datang 5 buah minggu ini, dan terus berdatangan dan saya sudah perintahkan mulai Januari tahun depan dan seterusnya, kita akan datangkan 200 helikopter,” katanya mengawali pidato.
Pemerintah melihat pengadaan komprehensif selama beberapa tahun ini sebagai hal yang krusial untuk memastikan ketersediaan pesawat yang memadai untuk misi kemanusiaan, logistik, dan pertahanan strategis di seluruh wilayah Nusantara yang luas.
Dukungan Transportasi Udara Lain
Prabowo mengafirmasi komitmen penuh pemerintah terhadap upaya pemulihan. Administrasi terus memanfaatkan aset transportasi vital lainnya, termasuk pesawat angkut Hercules C-130J dan Airbus A400 yang baru tiba, untuk mempercepat distribusi bantuan.
Pendekatan ganda ini mendemonstrasikan strategi menyeluruh pemerintah dalam memperkuat ketahanan nasional.

