Jakarta, Teritorial.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan sederet pujian terhadap negara China (Tiongkok). Ia menyatakan bahwa China menjadi negara yang pertama kali dikunjunginya setelah resmi dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI.
Hal itu dilakukan karena memandang bahwa hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah hubungan bilateral yang sangat strategis dan menjanjikan.
Menurutnya, China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan nilai perdagangan bilateral yang telah melebihi 130 miliar dolar AS per tahun.
Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya di hadapan Perdana Menteri China, Li Qiang, dan para pelaku usaha kedua negara dalam agenda Indonesia-China Business Reception di Jakarta, Sabtu (24/5). Kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia membawa rombongan sekitar 60 pengusaha besar, baik yang telah maupun yang baru menjajaki peluang investasi di Indonesia.
“Saat ini Tiongkok adalah mitra dagang kita yang terbesar,” kata Prabowo.
Lebih lanjut ia menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi perusahaan-perusahaan China dalam pembangunan industri dan teknologi Indonesia.
Ia mencontohkan proyek-proyek besar seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pengembangan kawasan industri, dan hilirisasi nikel yang dinilai berhasil memperkuat fondasi ekonomi nasional.
“Hubungan dagang investasi dan teknologi ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk membangun masa depan yang lebih kuat, sejahtera, dan ramah lingkungan bagi kedua bangsa kita,” ujar Presiden Prabowo.
Kepada para pengusaha China, Presiden juga mengungkapkan rasa terima kasih atas partisipasi mereka dalam penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, dan pembangunan kepercayaan di dunia usaha Indonesia.
“Saya telah berjumpa dengan banyak tokoh-tokoh dari dunia usaha Tiongkok. Saya melihat komitmen mereka, saya melihat keinginan mereka untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi di Indonesia. Mereka sangat terbuka untuk mendengarkan kepentingan-kepentingan kita,” katanya.
Presiden Prabowo menekankan bahwa kerja sama antara Indonesia dan China seharusnya tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga mencakup persahabatan yang lebih mendalam dan kolaborasi lintas sektor.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara mengajak China untuk terus memperkuat hubungan di berbagai bidang strategis.
Prabowo juga menyampaikan penghormatan dan apresiasi kepada China atas peran aktifnya dalam mendukung negara-negara berkembang, termasuk Indonesia
“Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya kepada Republik Rakyat Tiongkok yang telah konsisten membela kepentingan negara-negara yang sedang membangun, the developing countries, konsisten melawan penindasan, melawan imperialisme, melawan kolonialisme, melawan apartheid,” katanya.
Prabowo pun memuji konsistensi China dalam mendukung perjuangan negara-negara tertindas, bukan hanya ketika China masih dalam tahap membangun dan belum sekuat seperti sekarang secara ekonomi.
Menurut Presiden, hal itu adalah wujud solidaritas global yang patut diapresiasi dan dijadikan fondasi dalam membangun kemitraan yang berkeadilan di masa depan.
Sejak Zaman Cheng Ho
Prabowo menyatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan China telah terjalin jauh sebelum dibukanya hubungan diplomatik resmi kedua negara.
“Malam ini saya berdiri di hadapan Anda semua, dengan rasa hormat dan rasa syukur, kita sekarang sedang menyaksikan sebuah momentum penting dalam sejarah hubungan antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa hubungan perdagangan dan persahabatan antara kedua bangsa besar itu telah berlangsung selama ratusan tahun, bahkan tercatat dalam berbagai prasasti sejarah di Indonesia.
“Dua bangsa besar yang telah menjalin persahabatan dan perdagangan selama ratusan tahun,” ujarnya.
Presiden juga menyinggung pelayaran legendaris Laksamana Cheng Ho ke Nusantara sebagai simbol kuat hubungan masa lalu yang masih dikenang hingga kini.
“Pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara sampai sekarang dikenang dan terdapat banyak monumen terhadap kunjungan tersebut, bahkan juga hubungan antara rakyat kita sangat erat,” katanya.
Lebih jauh, Presiden Prabowo bahkan menyatakan bahwa keterikatan antara masyarakat Indonesia dan China bukan hanya historis dan budaya, tetapi juga biologis.
“Saya kira di bangsa Indonesia kalau dicek genetiknya, DNA-nya, saya kira banyak DNA kita adalah DNA dari Tiongkok,” ucapnya disambut tepuk tangan hadirin.
Kadin RI dan China Jalin Kerja Sama Dukung MBG
Sementara itu. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite China, Garibaldi ‘Boy’ Thohir menyampaikan bahwa Indonesia dan China telah menjalin kerja sama strategis dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepemahaman (MoU) antara Indonesia dengan the China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI) pada hari ini, Sabtu, (24/05).
“Pada hari ini, disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, baru saja melakukan penandatangan nota kesepamahaman kerja sama strategis dengan the China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI), di mana kami akan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) gotong royong,” ujar Boy Thohir dalam acara Indonesia–China Business Reception 2025 di Jakarta, Sabtu (24/5).
Boy Thohir juga baru saja mengajak Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang mengunjungi Pameran Kemitraan Indonesia-China ke-75 yang menampilkan kerja sama strategis di delapan sektor prioritas.
Ke-delapan sektor prioritas itu, di antaranya Infrastruktur dan konektivitas, industri hilirisasi, manufaktur, energi terbarukan, digitalisasi, teknologi tinggi dan kecerdasan buatan, kesehatan dan bioteknologi, pendidikan dan IPTEK, serta ketahanan pangan termasuk sektor pertanian dan perikanan laut.
Boy Thohir mengatakan Indonesia dan China perlu bersama-sama mendorong kolaborasi nyata guna menjaga kelancaran perdagangan dan investasi baik bagi kedua negara. Dengan posisi China sebagai pemimpin global di dalam infrastruktur, manufaktur, dan teknologi energi baru terbarukan (EBT), ia berharap kerja sama kedua pihak dapat berkontribusi terhadap tujuan pembangunan jangka panjang kedua negara.
Pihaknya memastikan Kadin Indonesia Komite China terus berupaya untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam memastikan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia dan China, serta mendorong meningkatnya minat investor untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia.