Respon Keputusan Jokowi Calon Tunggal Panglima TNI Marsekal Hadi

0

Jakarta, Teritorial.com- Dalam surat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa purnatugas dalam waktu dekat.Pilihan Jokowi kepada Maesekal Hadi Tjahjanto sangatlah tepat, dan sudah saatnya rotasi jabatan Panglima TNI beralih ke matra Udara.

Mantan Komandan Lanud Adi Sumarmo Solo pada 2010-2011 tersebut dipilih karena memiliki kecakapan dan kemampuan sebagai Panglima TNI. Surat presiden yang dibawa oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon, baru akan dibacakan dalam Rapat Paripurna. DPR RI Komisi I selaku komisi yang membidangi urusan pertahanan dalam hal ini bertanggung jawab terhadap uji kepatutan dan kelayakan kepada nama yang diusulkan.

Pihak Istana Kepresidenan menyatakan pilihan Jokowi jatuh kepada Hadi tentunya beralasan, disamping bentuk kepatuhan terhadap amanat Pasal 13 Undang-Undang TNI mengenai rotasi jabatan Panglima TNI secara bergantian oleh perwira tinggi aktif tiap-tiap matra, prestasi segudang yang dimiliki Hadi juga menjadi modal dirinya menduduki posisi TNI I.

Hanya tiga bulan menjabat sebagai Irjen Kemenhan, Hadi berhasil menguak Sejumlah kasus korupsi di Kemenhan terkuak di era Hadi menjabat sebagai Irjen Kemenhan. Sebut saja soal kasus penyelewengan dana pembelian pesawat tempur F-16 dan helikopter Apache yang melibatkan pejabat Kemenhan bernama Brigjen Teddy Hernayadi.Sepak terjang Hadi di jajaran Mabes TNI AU tak main-main. Di eranya menjadi KSAU, kasus korupsi dalam pembelian helikopter AW-101 terungkap. Hingga saat ini, kasus yang melibatkan sejumlah perwira masih terus berjalan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat di Universitas Brawijaya Malang menegaskan pergantian Panglima TNI harus segera dilakukan. Pilihan presiden jatuh kepada Angakatan Udara sudah sangat memenuhi syarat dan rotasi setiap mantra terlebih udara paling sedikit yang menjadi Panglima TNI selain Darat dan Laut. “Ya, itu kan syaratnya bintang empat, bintang empat yang aktif di Indonesia kan tidak banyak, karenanya apa yang diusulkan beliau itu,” kata JK.

Jokowi melalui Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi juga mengatakan Hadi pun memenuhi persyaratan sebagai Panglima TNI sesuai Undang-Undang Nomor 83 Tahun 2004 tentang TNI. “Marsekal Hadi Tjahjanto dianggap mampu dan cakap (oleh Jokowi),” terang Johan.

Perihal kedekatan Jokowi dengan Hadi memang tidak dapat dipungkiri, Jokowi mengenal sosok Hadi sejak dirinya menjabat sebagai Walikota Solo dan Hadi menjabat sebagai Komandan Lanud Adi Sumarmo. Setelah Jokowi menjadi Presiden, Hadi diangkat sebagai Sekretaris Militer Presiden pada 2015-2016. Setahun kemudian, pada Januari 2017, Jokowi mengangkat Hadi sebagai KSAU.

Setelah fit and proper test oleh Komisi I, pengajuan calon panglima TNI akan dibawa ke dalam rapat paripurna. Fadli menilai pembahasan tak akan berlarut sampai melewati masa reses pada 13 Desember 2017. “Saya kira akan cukup waktu,” kata Fadli.

Mengenai usulan Presiden yang mencalonkan Panglima TNI dari Angkatan Udara, Fadli mengatakan hal itu sepenuhnya hak prerogratif presiden. “Syaratnya pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, Udara atau Laut. Itu terserah Presiden,” jelas Fadli. (Son)

Share.

Comments are closed.