TERITORIAL.COM, JAKARTA – Pada Senin, 20 Oktober 2025, tepat satu tahun sejak pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, digelar sebuah Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya usai meninjau program Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Dalam sidang tersebut, yang menjadi momen refleksi pemerintah, Presiden akan memaparkan capaian setahun pemerintahan serta program prioritas yang sudah terealisasi. “Bapak Presiden akan menjelaskan apa yang sudah kita capai dan apa yang sudah dirasakan oleh masyarakat,” ujar Mayor Teddy.
Beberapa program yang disebut telah berjalan antara lain program “Makan Bergizi Gratis (MBG)”, pengembangan koperasi desa, serta program sekolah rakyat.
Detail lebih lengkap mengenai angka capaian (misalnya jumlah penerima, pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja) belum secara terbuka dirinci dalam pengumuman awal.
Sekretaris Kabinet menekankan bahwa pemerintah menargetkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. “Ke depannya kita sama‐sama mengharapkan untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali,” tuturnya.
Evaluasi Publik
Satu tahun pemerintahan ini juga mendapat evaluasi dari publik dan lembaga survei, dengan hasil yang beragam dan sejumlah catatan penting.
Menurut lembaga Center of Economic and Law Studies (CELIOS), rata‐rata skor kinerja pemerintahan Prabowo‐Gibran hanya 3 dari 10.
Survei melibatkan 1.338 responden di 34 provinsi serta panel 120 jurnalis.
Indikator yang dianggap rendah terutama koordinasi antar lembaga, komunikasi kebijakan publik, serta realisasi program prioritas.
CELIOS juga menyebut 10 pejabat dengan kinerja terburuk dan layak di‐reshuffle, termasuk nama‐nama seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.
Sementara itu, survei dari lembaga lain menunjukkan hasil yang jauh lebih positif.
Melansir Poltracking Indonesia, Tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan gabungan Prabowo‐Gibran sebesar 78,1 % (survei 3–10 Oktober 2025, 1.220 responden, margin error ±2,9%).
Sedangkan melansir Index Politica, Angka kepuasan terhadap Presiden Prabowo sebesar 83,5 %, dengan 90,8 % responden mengaku mengetahui aktivitas Presiden melalui media.
Laporan Tempo.co menyebut bahwa sebagian besar responden menilai bahwa realisasi janji politik masih kecil dan bahwa kebijakan belum selalu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tantangan ke Depan
Momen satu tahun ini menjadi evaluasi sekaligus pencanangan arah bagi pemerintahan ke depan.
Walaupun beberapa program telah diluncurkan, masyarakat masih membutuhkan data konkret tentang manfaat langsung ke lapangan seperti peningkatan pendapatan rumah tangga, penurunan angka kemiskinan, atau peningkatan lapangan kerja.
Nilai rendah yang diberikan oleh CELIOS menunjukkan bahwa hambatan operasional dan koordinasi antar lembaga masih menjadi kendala yang memerlukan perhatian lebih dalam.
Langkah‐langkah seperti reshuffle kabinet dan rasionalisasi kementerian mungkin akan menjadi bagian dari strategi pemerintah dengan urgensi kebijakan ke depan.