TERITORIAL.COM, JAKARTA – Dialog antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Chairman and Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 pada Rabu (15/10) malam, menjadi sorotan utama.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mencatat setidaknya delapan poin kunci yang dibahas, mulai dari penilaian kepemimpinan global hingga strategi ekonomi yang fokus pada rakyat.
Menurut Seskab Teddy, poin pertama yang mencolok adalah apresiasi dari Steve Forbes terhadap sosok Prabowo Subianto. Forbes menilai dunia saat ini membutuhkan pemimpin yang tegas, rasional, dan berorientasi pada perdamaian, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Presiden Prabowo.
Pujian ini diperkuat oleh keberanian Prabowo dalam menyampaikan pidato di Sidang Majelis PBB bulan September lalu.
Forbes secara khusus menyoroti pernyataan Prabowo mengenai pengakuan timbal balik Israel dan Palestina. “Pidato itu menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan berwawasan ke depan yang dibutuhkan dunia. Indonesia memiliki pemimpin yang sangat kuat,” kata Forbes.
Selain isu geopolitik, dialog ini juga diselingi momen ringan. Poin kedua menyoroti selera humor Presiden Prabowo saat menceritakan leluconnya tentang ‘kuliah di Harvard/Oxford’ yang bermula dari usahanya menarik perhatian para diplomat muda Inggris saat menghadiri suatu acara bersama Fadli Zon.
Pembicaraan kemudian bergeser ke agenda domestik yang ambisius. Presiden Prabowo menyampaikan tekadnya pada poin ketiga untuk membongkar 1.000 tambang ilegal dan 5 juta hektare perkebunan sawit ilegal demi menegakkan hukum dan melindungi lingkungan.
Poin keempat menunjukkan pandangan tegas Prabowo mengenai masalah serius negara, di mana ia menyamakan korupsi sebagai “kanker stadium 4” yang sulit, namun wajib diperangi habis-habisan.
Pada sektor ekonomi rakyat, terdapat tiga poin terobosan.
Mulai dari lapangan Kerja dari MBG (Poin 5), Presiden Prabowo memproyeksikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menciptakan 1,5 juta lapangan pekerjaan baru pada awal 2026. Hal ini diyakini akan menjadikan ekonomi rakyat sebagai mesin utama pertumbuhan nasional.
Lalu, efisiensi Distribusi Pertanian (Poin 6), peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih siap memastikan produksi pertanian didistribusikan ke pasar menggunakan truk koperasi, mencegah kerugian akibat panen yang membusuk.
Dilanjutkan dengan peningkatan Pendapatan Nelayan (Poin 7), berkat fasilitas es dan dermaga yang disediakan, pendapatan desa nelayan kini dilaporkan naik hingga 100 persen.
Sebagai penutup, pada poin kedelapan, Presiden Prabowo menekankan kepada para hadirin bahwa program Makan Bergizi Gratis akan dijalankan dengan standar minimal “Zero Incident”, yang berarti kesalahan sekecil apa pun dalam pelaksanaannya tidak akan ditolerir.
(*)