Headline Nasional

Tunda Penerbangan 2 Jam, Prabowo Pimpin Rapat Darurat Soal Anggaran Negara di Bandara Halim

Tunda Penerbangan 2 Jam, Prabowo Pimpin Rapat Darurat Soal Anggaran Negara di Bandara Halim

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Momen langka terjadi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (11/11/2025) pagi. Presiden Prabowo Subianto nekat menunda jadwal keberangkatannya ke Sydney hingga dua jam demi memimpin rapat khusus yang dinilai urgent.

Rapat kilat itu digelar di ruang lounge bandara dengan suasana serius. Sejumlah petinggi negara duduk berhadapan di meja panjang, tepat di hadapan sang Presiden. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir, bersama deretan nama besar seperti Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, hingga Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Tak hanya itu, kepala-kepala lembaga pengawas keuangan juga dipanggil: Kepala BPKP M Yusuf Ateh, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran mereka mengisyaratkan agenda rapat yang berkutat soal keuangan negara.

“Presiden menunda jadwal penerbangan selama dua jam untuk memimpin rapat khusus sebelum bertolak ke Sydney dalam rangka kunjungan kenegaraan satu hari,” ungkap Sekretariat Kabinet melalui unggahan Instagram resminya.

Seskab Teddy Indra Wijaya mengungkapkan isi rapat tersebut. Prabowo, kata dia, memberikan penekanan keras soal pengelolaan anggaran negara yang harus tepat sasaran.

“Presiden menegaskan, setiap rupiah uang rakyat yang dialokasikan harus tepat sasaran dan digunakan sesuai periode waktu yang ditetapkan, termasuk dana di daerah,” tegas Teddy.

Prabowo langsung menugaskan Mensesneg Prasetyo Hadi untuk mengoordinasikan evaluasi penyerapan anggaran. Khusus menjelang akhir tahun ini, Pras diminta memeriksa ketat penggunaan transfer daerah oleh para kepala daerah.

“Presiden menugaskan Menteri Sekretaris Negara untuk segera mengoordinasikan serta memeriksa penyerapan anggaran dan penggunaan transfer ke daerah menjelang akhir tahun,” tambah Teddy.

Usai rapat singkat namun padat itu, Prabowo langsung terbang menuju Sydney untuk menjalankan serangkaian agenda diplomatik. Kunjungan kilat satu hari ini menjadi momentum penting dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia.

Agenda utama lawatan tersebut adalah pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Prabowo juga dijadwalkan menghadiri upacara kenegaraan yang dipimpin Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn.

“Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan atas kedatangan PM Albanese ke Jakarta pada Mei lalu, sehari setelah ia terpilih kembali,” jelas Teddy.

Sejumlah pertemuan akan membahas penguatan kerja sama di berbagai sektor strategis: perdagangan, investasi, pendidikan, dan kemitraan industri. Dalam perjalanan ke Sydney, Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Keputusan menunda penerbangan demi rapat mendadak ini menunjukkan keseriusan Prabowo dalam mengawal penggunaan anggaran negara, bahkan di tengah agenda internasional yang padat.

(*)

Dinda Tiara

About Author

You may also like

Nasional

Munas NU Sepakat Tingkatkan Kontribusi Memperkokoh Nilai Kebangsaan

Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Musyawarah Besar NU dari waktu ke waktu selalu memberi kontribusi penting bagi bangsa Indonesia. Tema
Nasional

Kedubes AS sampaikan penolakan Panglima TNI kesalahan administratif

Jakarta, Teritorial.com- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta menyampaikan bahwa penolakan masuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke wilayah AS