Jakarta, Teritorial.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina merdeka.
Hal ini disampaikan Ma’ruf menjawab pertanyaan seorang warga negara Indonesia yagn tinggal di Selandia Baru terkait komitmen untuk kemerdekaan Palestina saat mengikuti acara dialog di Auckland, Kamis (29/2/2024).
“Kita tegas Indonesia tidak akan membangun hubungan diplomatik dengan Israel sebelum penyelesaian dilakukan. Penyelesaian yaitu penyelesaian untuk kemerdekaan Palestina melalui solusi dua negara,” kata Ma’ruf, dikutip dari siaran pers.
Ma’ruf menekankan bahwa Indonesia tidak tergoda meski sejumlah negara di Timur Tengah juga melakukan hubungan diplomatik dengan Israel. Ia menyatakan, Indonesia tidak akan pernah mengubah sikapnya untuk mendukung kemerdekaan Palestina yang ditunjukkan sejak Konferensi Asia Afrika pada 1955 silam.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini menyebutkan, sikap tersebut sesuai dengan amanat konstitusi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
“Sejak itu Bung Karno berusaha untuk mendukung kemerdekaan segala bangsa, tinggal satu lagi negara yang belum merdeka yaitu Palestina,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf mengatakan, Indonesia juga prihatin akan tindakan genosida yang dilakkan Israel di Palestina serta kelaparan yang terjadi di Palestina karena bantuan yang sulit diakses.
Ma’ruf mengatakan, pemerintah akan terus mendorong gencatan senjata, menyalurkan bantuan kemanusiaan, serta mendorong proses damai yang berdasarkan prinsip solusi dua negara.
Ia menyebutkan, sikap tersebut sudah disuarakan melalui beragam forum multilateral seperti Perseriaktan Bangsa-Bangsa, ASEAN, dan Organisasi Kerja Sama Islam, serta pertemuan bilateral dengan beberapa negara.
“Sekarang juga termasuk yang ikut bersidang di Den Haag ya untuk melakukan gugatan terhadap Israel di Mahkamah Iternasional, Menlu kita mewakili bangsa indonesia menegaskan kembali bahwa pendudukan Israel di Palestina harus dihentikan, itu kuncinya,” kata Ma’ruf.