TERITORIAL.COM, JAKARTA – Kabar melegakan datang dari upaya pelayaran bantuan kemanusiaan menuju Palestina. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah mengonfirmasi bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) yang turut serta dalam konvoi Global Sumud Flotilla berada dalam kondisi aman.
Salah satu WNI yang teridentifikasi, Muhammad Husein, dikabarkan selamat setelah konvoi tersebut mengalami insiden penahanan oleh pasukan Israel.
Direktur Perlindungan WNI (PWNI), Judha Nugraha, memastikan bahwa komunikasi intensif terus dilakukan. “Kemlu terus memonitor dan menjalin komunikasi dengan WNI yang bergabung dalam pelayaran Global Sumud Flotilla. Berdasarkan komunikasi per tanggal 2 Oktober 2025, Saudara Husein sedang dalam pelayaran menuju Cyprus dan kondisinya dalam keadaan baik,” ujar Judha, dikutip Jumat (3/10/2025).
Lebih lanjut, Kemlu menunjukkan kesiapsiagaan penuh dengan melibatkan perwakilan diplomatik di wilayah tersebut. KBRI Roma, yang wilayah kerjanya mencakup Cyprus, telah sigap menerjunkan petugas ke Cyprus untuk memberikan pendampingan dan bantuan yang diperlukan bagi WNI. Langkah proaktif ini diambil untuk memastikan WNI mendapatkan perlindungan maksimal di tengah situasi yang dinamis di lapangan.
Ketegangan terjadi pada Kamis (2/10/2025), ketika konvoi yang membawa bantuan kemanusiaan ini diserang. Menurut pihak penyelenggara Global Sumud Flotilla, sebanyak 223 aktivis internasional yang berada di konvoi menuju Gaza telah ditahan oleh pasukan Israel.
Melalui pembaruan di media sosial, pihak flotilla melaporkan bahwa sejak Rabu malam (1/10), sebanyak 15 kapal telah diserang, dan delapan kapal lainnya diduga masih berada di bawah serangan. Informasi mengenai daftar nama dan kewarganegaraan 223 aktivis yang ditahan juga telah dibagikan oleh pihak flotilla melalui akun resmi mereka, menjadikannya pembaruan situasi yang kritis dan terus dipantau oleh komunitas internasional.
Keselamatan Muhammad Husein memberikan secercah harapan di tengah situasi pelik yang dihadapi ratusan aktivis kemanusiaan. Kemlu RI akan terus memantau pergerakan Husein hingga ia tiba dengan aman, sambil memantau perkembangan terkait nasib aktivis lainnya.
(*)

