Jakarta, Teritorial.Com – Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengingatkan tentang makna jihad. Menurutnya, jihad seharusnya untuk menghidupkan orang, bukan mematikan satu sama lain.
“Mari kita tidak menyia-nyiakan bulan suci Ramadan ini. Lakukan jihad, yang paling kuat adalah melawan diri sendiri. Bukan jihad yang aneh-aneh,” ujar dia memberi ceramah sebelum salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, tadi malam.
“Jihad itu untuk menghidupkan orang, bukan yang mematikan orang. Kalau mematikan orang, artinya jauh dari jihad yang sebenarnya,” sambung dia.
Nasaruddin pun tak henti – hentinya kembali mengingatkan jihad untuk menumbuhkan optimisme di masyarakat. Ia pun menyatakan jihad bukan untuk menciptakan ketakutan.
“Jihad itu untuk menghidupkan optimisme kepada masyarakat, jadi bukan untuk menciptakan kengerian dan ketakutan,” jelasnya.
Selain itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yang juga menunaikan salat tarawih di Istiqlal, sepakat dengan isi ceramah Nasaruddin. Lukman mengatakan apa yang disampaikan Nasaruddin itu adalah esensi jihad yang sebenarnya, di mana sama-sama memuliakan manusia.
“Jadi itulah yang tadi disampaikan oleh beliau, bahwa esensi jihad itu bahwa kita bersungguh-sungguh. Jihad itu secara konsisten dengan kesabaran dan ketegaran melakukan perjuangan dengan cara bersungguh sungguh untuk apa? Untuk tujuan hadirnya agama itu sendiri yaitu memuliakan manusia,” terangnya seusai salat tarawih