Mengenal Kampung Mualaf, Program Unggulan Inisiatif Zakat Indonesia

0

Bekasi, Teritorial.com – Kebahagian menjalankan ibada puasa di bulan Ramadhan tak lauput menyelimuti mereka yang merupakan mualaf. Di tempat ini, terdapat ratusan warga yang menjadi mualaf sejak tahun 1990-an hingga saat ini. Kampung Mualaf sendiri berada di tapal batas Provinsi DKI Jakarta-Jawa Barat, Kampung Sawah, Kelurahan Pondok Melati, Kecamatan Jati Sampurna, Kota Bekasi.

Kampung ini awalnya adalah daerah pembuangan jenazah pribumi oleh Missionaris Belanda pada masa VOCC (Veitangde Oast Inttische Compagnie) pada 1602-1799. Komunitas Kristen Kampung Sawah bermula dari kelompok Modjowarno yang datang dari Jawa dan pindah ke Jawa Barat. Salah satu tokoh yang merupakan Ayah dari Dradjat Madjan adalah seorang pendeta jemaat Gereja Pasundan Kampung Sawah pada akhir abad ke-20. Sang kakek belum dibaptis ketika datang ke kampung ini, ia ikut sebagai simpatisan.

Di antara kelompok Bondo terdapat Beny Kidirnan, cucu dari Kyai Ibrahim Tunggal Wulung yang kemudian menjadi seorang aktivis Gereja Katolik di Kampung Sawah. Maka selanjutnya di Kampung Sawah mulai terbentuk sebuah komunitas Kristen yang bersifat unik. Kelompok pendatang yang masih berbahasa Jawa mesti menyesuaikan diri dengan situasi baru yang serba sulit. Mereka juga menyesuaikan diri dengan kelompok Betawi yang berbahasa Melayu dan terdiri atas berbagai kebudayaan dan keturunan.

Menurut Amiruddin (32) salah seorang Penanggung Jawab Pelaksana Harian Kampung Bina Mualaf mengatakan, secara historis, umat Islam dan Kristen di Kampung Sawah berasal dari satu rumpun ataupun satu keturunan. Akibatnya, hubungan kekeluargaan sangat terlihat akrab. Bahkan ada dalam satu keluarga terdapat beberapa penganut agama.

Suasana demikian juga didukung oleh letak desa yang cukup terpencil, sehingga satu sama lain saling membutuhkan dan saling membantu apabila memperoleh kesusahan. Kegiatan yang saling menunjang tersebut membuat kerukunan beragama secara kasat mata cukup tercipta di Kampung Sawah.

Keadaan seperti ini sangat positif, karena dalam kondisi lingkungan yang memiliki perbedaan, apalagi dalam masalah agama terdapat hubungan yang harmonis, rukun antara masyarakatnya. Dalam konteks ini keadaan tersebut cukup membantu perkembangan daerah Kampung Sawah pada khususnya dan daerah Bekasi pada umumnya.

Sejak 2015, Kampung Bina Mualaf resmi dibantu dan menjadi salah satu Program Unggulan LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Dengan asnaf zakat mualaf, IZI fokus terhadap pembinaan Keislaman dan Pemberdayaan Ekonomi kepada warga Mualaf di Kampung Sawah. Seperti halnya Triswara dan Mashur Izzah, para Dai IZI yang rutin membimbing para warga mualaf di Kampung Sawah.

Untuk kalangan anak-anak turut dibimbing oleh Lujeng Cipta Laras dan Nur Sofiah yang bertugas di Taman Pendidikan al Quran Anak dan Kaum Ibu. Dan dalam waktu dekat, di Kampung Bina Mualaf ini akan diselenggarakan kegiatan Pesantren Ramadhan selama beberapa hari untuk berbagai kalangan. Acara diakhiri dengan pembagian makanan buka puasa di jalanan dan shalat tarawih bersama. (SON)

Share.

Comments are closed.