Jakarta, Teritorial.Com – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyelenggarakan Pagelaran Wayang untuk masyarakat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan menggandeng Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) pada Sabtu (21/4). Pagelaran wayang ini diadakan dalam rangka bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) HKTI ke-45.
Ki Manteb Sudarsono merupakan dalang pada Pagelaran Wayang ini dengan membawakan lakon “Pandhawa Tani”. Cerita ini khusus dipersembahkan dalang senior tersebut untuk HKTI yang dipimpin Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko dan masyarakat pertanian Indonesia.
Selain itu, pada pagelaran wayang ini juga turut diisi oleh sinden yang berasal dari negara lain, yakni Hungaria dan Jepang
Lakon Pandhawa Tani dikembangkan dari kondisi pertanian Indonesia pada saat ini, dimana masih banyak petani yang bekerja secara konvensional dan dengan hasil yang kurang menjanjikan menjadikan pemuda sekarang sangat jarang yang berminat untuk terjun ke sektor pertanian.
Padahal jika kita mengubah pertanian tradisional menjadi pertanian modern dengan menggunakan teknologi dan bibit pupuk seperti yang dilakukan oleh HKTI melalui M-Tani, maka hasilnya dapat meningkat berlipat serta kita dapat menggerakkan pemuda kembali turun ke sawah untuk ikut bertani
Melalui pidato sambutannya, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko menjelaskan bahwa selain melestarikan budaya nasional, Pagelaran Wayang Pandhawa Tani ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi terkait teknologi pertanian kepada masyarakat dalam kemasan hiburan cerita pewayangan agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.
“Karena wayang merupakan hiburan para petani di daerah. Hal ini diwujudkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara HKTI dengan Pepadi mengenai sosialisasi pengolahan pertanian melalui teknologi yang dilakukan dalam bentuk pertunjukan wayang,” tegas Moeldoko.
Pada acara kali ini, Pepadi juga berharap agar Pemerintah dapat segera menetapkan Hari Wayang Nasional. Karena wayang adalah seni budaya yang luar biasa. Wayang mampu memberikan pendidikan moral dan budi pekerti untuk menyampaikan nilai-nilai khususnya dalam membangun kebersamaan, persatuan, serta nasionalisme.