Oase

TNI Harap Film The East Indies Sesuai Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Dok PuspenTNI

Magelang, Teritorial.Com – Alur cerita dan setting pembuatan film The East Indies yang dilaksanakan oleh pihak penyelenggara pembuatan film di beberapa wilayah lokasi shooting harus sesuai dengan Sejarah Kemerdekaan Indonesia.

Demikian penekanan Kapusjarah TNI Brigjen TNI Prantara Santosa, S.Sos., M.Si., M. Tr. (HAN) dalam kunjungan supervisi proses shooting pembuatan film di sungai Progo, Desa Kalijoso, Secang, Magelang dan di Gedung Bakorwil, Cacaban, Magelang, Jawa Tengah. Kamis (21/2/2019).

Lebih lanjut Kapusjarah TNI menyampaikan agar pihak penyelenggara pembuatan film harus memastikan agar alur cerita dan pengambilan adegan sedekat mungkin disesuaikan dengan kejadian sejarah kemerdekaan Indonesia, tambah Kapusjarah TNI.

Kapusjarah TNI juga mengingatkan kepada pihak penyelenggara agar terus menjaga hubungan baik dan bersinergi dengan masyarakat setempat, memastikan tidak ada pihak yang dirugikan khususnya di lokasi shooting pengambilan gambar . Masyarakat harus dapat mengambil manfaat yang baik dari proses pembuatan film ini, jangan ada pihak yang dirugikan, tambahnya

Dalam kegiatan kunjungan pendampingan tersebut Kapusjarah TNI hadir di lokasi shooting film dan melaksanakan observasi langsung terhadap pengambilan adegan rangkaian peristiwa yang dilakukan di arus deras sungai Progo dan adegan peledakan jembatan Trinil.

Kapusjarah TNI juga mengecek penggunaan senjata laras panjang jenis Lee-Enfield yang merupakan senapan standard pasukan Belanda yang digunakan saat itu pada masa penjajahan.

Sony Iriawan

About Author

You may also like

Oase

Dharma Wanita Persatuan Kemhan RI Gelar Pelatihan Penggunaan Teknologi Informasi

Jakarta, Teritorial.com – Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pertahanan RI menggelar pelatihan penggunaan teknologi informasi dalam rangka meningkatkan kemandirian wanita pada
Oase

Jadikan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel, PBNU : Sikap Trump Akan Picu Konflik

Jakarta, Teritorial.Com-  Ketua PBNU Said Aqil mengecam tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota