TERITORIAL.COM, JAKARTA – Partai NasDem memutasi Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, ke Komisi I DPR RI.
Melalui surat dengan kop Partai NasDem pada Jumat (29/08/2025) menyebutkan bahwa NasDem telah menyelenggarakan Rapat Pimpinan.
Rapat ini menghasilkan keputusan pindahnya posisi Ahmad Sahroni menjadi anggota Komisi I, sementara Rusdi Masse Mappasessu mengisi kursi Wakil Ketua Komisi III.
Pergantian tersebut mulai berlaku sejak Jumat, 29 Agustus 2025, dan telah disetujui oleh Pimpinan DPR RI, Pimpinan Komisi I, III, dan IV, serta Sekretariat Jenderal DPR RI.
Rotasi Rutin Internal
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Harmawi Taslim, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan rotasi rutin Partai NasDem.
“Itu rotasi rutin biasa, tidak ada pencopotan,” kata Hermawi pada Jumat (29/08/2025).
Kemudian, ia juga merespons terkait pertanyaan keterkaitan perpindahan ini dengan kontroversi terbaru.
Ia menegaskan bahwa mutasi ini murni bagian dari rotasi internal NasDem.
“Rotasi biasa saja,” tegasnya.
Keputusan yang diambil di tengah sorotan publik pada Ahmad Sahroni mengakibatkan munculnya spekulasi apakah langkah ini ditujukan untuk meredakan kontroversi yang ada.
Pernyataan Kontroversial Ahmad Sahroni
Sahroni menuai kritik setelah ucapannya yang mendukung penuh langkah Polda Metro Jaya dalam menangkap demonstran anaskis di bawah umur.
“Saya dukung Polda Metro menangkap mereka yang anarkis, sekalipun di bawah umur. Itu bayangin, di bawah umur aja begitu brengseknya bersikap. Ini enggak bisa dibiarkan,” ujar Sahroni pada Selasa (26/8).
Beberapa hari kemudian, ia kembali viral setelah menyebut pihak yang menuntut DPR dibubarkan sebagai “orang tolol sedunia”
“Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia,” kata Ahmad Sahroni, saat kunjungan di Polda Sumut, Jumat (22/08/2025).
Pernyataan itu muncul sebagai respons terhadap kritik masyarakat yang menyuarakan pembubaran DPR RI, menyusul pemberitahuan kenaikan gaji pada DPR.
Sahroni menegaskan bahwa masyarakat diperbolehkan untuk mengkritik DPR, dengan syarat harus punya adat istiadat dan sopan santun ketika menyampaikannya.
Klarifikasi Ahmad Sahroni
Komisi I DPR RI fraksi NasDem tersebut membantah tudingan bahwa dirinya merendahkan masyarakat yang menyuarakan pembubaran DPR RI.
Pernyataan terkait “orang tolol sedunia” tidak ditujukan kepada publik, tetapi pada pola pikir yang menganggap DPR bisa begitu saja dibubarkan.
“Yang saya maksud dengan kata ‘tolol’ itu tidak ditujukan pada masyarakat. Jadi bukan pada obyek tertentu, misalnya ‘masyarakat yang meminta DPR dibubarkan adalah tolol’. Tidak pernah ada ucapan seperti itu dari saya,” jelas Sahroni.
Kini, masyarakat menantikan Sahroni dalam menjalankan perannya di Komisi I.

