Bogor, Teritorial.com – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) di saat elektabilitas partai berlambang moncong putih itu anjlok.
Begitu pula elektabilitas Ganjar Pranowo yang turun pasca-batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, sekaligus penolakan dirinya atas Timnas Israel.
“Dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo yang sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati saat pengumuman di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas PDIP turun dari 19,3 persen pada Februari menjadi 16,4 persen pada April.
Sementara, Partai Gerindra mengalami kenaikan dari 12,1 persen pada survei Februari menjadi 15 persen pada April 2023.
“Tidak menutup kemungkinan, Gerindra bisa menggeser PDIP dalam peta elektabilitas partai politik ke depan,” ujar peneliti senior CPCS Hatta Binhudi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (17/4/2023), mengutip Antara.
Hatta mengatakan bahwa publik menyoroti sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster, dua kepala daerah kader PDIP yang menolak kehadiran tim Israel pada Piala Dunia U-20.
Hal tersebut berdampak pada penurunan elektabilitas, yang menurut Hatta, tidak bisa dipandang sebagai fenomena sesaat.
“Piala Dunia U-20 menjadi game changer bagi perubahan peta politik, di mana terjadi pergeseran magnet politik dari PDIP ke koalisi besar pendukung Prabowo Subianto,” jelasnya.
Elektabilitas PDIP yang turun juga tampak dari hasil survei Indikator Politik, di mana PDIP memperoleh 19 persen suara pada survei Maret 2023. Namun pada survei April 2023 ini, PDIP turun sebanyak 4 persen memperoleh 15,2 persen suara.
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi juga menduga indikasi penurunan karena penolakan atas kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang awalnya dijadwalkan diselenggarakan di Indonesia.
Burhanuddin mencontohkan, lebih banyak responden yang memilih PDIP jika dia tak tahu FIFA telah membatalkan status tuan rumah Indonesia atas Piala Dunia U-20.
Temuan Indikator ini sejalan dengan polling Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas PDIP dan Ganjar Pranowo yang anjlok.
Ketika responden ditanya siapa partai politik yang dipilih jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang, maka PDIP memperoleh 17,7 persen suara.
Meski masih jadi jawara, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan tren suara PDIP dibandingkan survei-survei LSI sebelumnya menunjukkan adanya penurunan.
“PDIP pada Januari 2023 lalu di survei LSI masih 22 persen, turun menjadi sekitar 19 persen pada Februari, turun lagi menjadi 17,6 pada April,” ungkap Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (9/3/2023).